Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Gaya Hidup

Anak Muda Juga Bisa Terkena Batu Empedu, Ini Penyebab dan Gejalanya

Perbesar

Anak Muda Juga Bisa Terkena Batu Empedu, Ini Penyebab dan Gejalanya

Karya Indonesia – Batu empedu sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang lebih umum dialami oleh wanita berusia di atas 40 tahun dengan berat badan berlebih.

Namun, tren gaya hidup tidak sehat di kalangan anak muda membuat penyakit ini mulai menyerang kelompok usia yang lebih muda, termasuk mereka yang berusia 20-an.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa pola makan tinggi lemak serta rendah serat menjadi salah satu faktor risiko utama terbentuknya batu empedu pada anak muda.

Selain itu, kelebihan berat badan juga memperbesar kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini.

“Batu empedu biasanya tidak menimbulkan gejala signifikan pada tahap awal. Namun, jika ukurannya membesar, batu ini dapat menyebabkan infeksi atau bahkan menyumbat saluran empedu,” kata dr Aru saat dihubungi detikcom , Senin (3/3/2025).

Gejala yang Harus Diwaspadai
dr Aru menambahkan bahwa ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan jika seseorang mencurigai adanya batu empedu.

Salah satu gejala utamanya adalah rasa nyeri di bagian perut kanan atas, tepat di bawah tulang rusuk, yang bisa menjalar hingga ke punggung. Rasa sakit ini sering digambarkan seperti ditusuk-tusuk.

Selain itu, jika batu empedu menyebabkan sumbatan pada saluran empedu, pengidap dapat mengalami ikterus atau kuning.

Kondisi ini paling mudah terlihat dari mata yang tampak menguning. Infeksi akibat batu empedu juga dapat menyebabkan demam dan mual.

Pengobatan Batu Empedu
Jika batu empedu sudah menimbulkan gangguan, dokter biasanya akan merekomendasikan pengangkatan kantong empedu melalui prosedur operasi.

Menurut dr Aru, pengangkatan hanya pada batu empedu tanpa menghilangkan kantongnya sangat sulit dilakukan, sehingga langkah ini dianggap yang paling efektif.

“Kantong empedu adalah tempat penyimpanan cairan empedu yang diproduksi oleh hati. Jika kantong ini diangkat, tubuh tidak lagi memiliki cadangan empedu,” jelasnya.

Akibatnya, setelah operasi, beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan seperti perut kembung dan begah, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak.

Beberapa kasus juga melaporkan diare karena cairan empedu langsung masuk ke usus tanpa disimpan terlebih dahulu.

Namun, dr Aru menegaskan bahwa secara umum, pengangkatan kantong empedu tidak menyebabkan komplikasi serius. “Empedu tetap diproduksi oleh hati dan membantu proses pencernaan, terutama dalam mencerna lemak. Hanya saja, tubuh perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan ini,” katanya.

Pencegahan Lebih Baik Daripada Pengobatan
Untuk mencegah pembentukan batu empedu, dr Aru menyarankan agar masyarakat menjaga pola makan yang seimbang.

Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan meningkatkan asupan serat dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Selain itu, menjaga berat badan ideal dan rutin berolahraga juga penting untuk mengurangi risiko penyakit ini.

“Anak muda harus lebih peduli terhadap gaya hidup mereka. Pola makan yang buruk bukan hanya berdampak pada batu empedu, tetapi juga pada banyak penyakit lainnya,” tutup dr Aru.

Penyakit batu empedu memang tidak selalu menunjukkan gejala pada tahap awal, namun deteksi dini dan perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah komplikasi serius di masa depan.

Oleh karena itu, jangan abaikan tanda-tanda kecil yang muncul di tubuh Anda.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Harga Emas Hari Ini Mengalami Penurunan Sebesar Rp 48 Ribu

23 April 2025 - 13:48 WIB

Harga Emas Antam Tmbus 2 Juta Perhari Ini, Diprediksi Akhir Tahun Tembus 2,3 Juta!

22 April 2025 - 19:57 WIB

Minum Air Kelapa, Pria di Denmark Alami Kerusakan Organ Hingga Mati Otak

13 April 2025 - 13:55 WIB

Benarkah Sarapan Porsi Makan Lebih Besar dibanding Malam, Ini Faktanya

13 April 2025 - 13:40 WIB

Kurang Tidur Bisa Mempercepat Kerusakan Otak, Ini Penjelasannya

4 April 2025 - 12:29 WIB

Trending on Gaya Hidup