Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Gaya Hidup

Kabupaten Dompu Catat Empat Kasus HIV Baru, Termasuk Anak 7 Tahun dan Ibu Hamil

Perbesar

Kabupaten Dompu Catat Empat Kasus HIV Baru, Termasuk Anak 7 Tahun dan Ibu Hamil

Karya Indonesia – Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, mengungkapkan temuan empat kasus HIV baru pada Januari 2025. Dari total kasus tersebut, satu di antaranya adalah anak berusia 7 tahun, sementara tiga lainnya merupakan remaja dan dewasa (17 tahun, 20 tahun, dan 32 tahun). Salah satu pasien adalah ibu hamil.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Dompu, Maria Ulfa, menjelaskan bahwa kasus pada anak 7 tahun terdeteksi saat yang bersangkutan mendapat layanan kesehatan di Dompu, meski berasal dari luar kabupaten. Sementara tiga kasus lainnya melibatkan warga lokal.

“Ketiga penderita dari Dompu terdiri dari remaja 17 tahun, pemuda 20 tahun, dan seorang perempuan hamil berusia 32 tahun,” kata Maria, Jumat (7/3/2025).

Penyebab dan Tantangan Penanganan
Maria menegaskan, penularan HIV di Dompu mayoritas terjadi akibat perilaku seks berisiko dan penggunaan jarum suntik tidak steril. Virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh ini memicu komplikasi penyakit serius jika tidak ditangani.

Salah satu kendala penanganan adalah minimnya keterbukaan pasien dalam mengungkap riwayat kontak atau jaringan yang terlibat. “Penderita cenderung tidak mau terbuka, sehingga petugas kesulitan melacak penyebaran virus,” ujarnya.

HIV dan Tuberkulosis: Deteksi Terintegrasi
Dinas Kesehatan Dompu juga mengungkapkan upaya deteksi HIV yang dilakukan bersamaan dengan screening tuberkulosis (TB). Tahun 2023, sebanyak 4 penderita TB dinyatakan positif HIV, sementara pada 2024 terdapat 3 kasus serupa.

“Pemeriksaan HIV dan TB kami lakukan secara paralel karena kedua penyakit ini saling terkait. Penderita TB rentan terhadap infeksi HIV, dan sebaliknya,” jelas Maria.

Kasus pada Anak dan Stigma Sosial
Maria menyoroti kasus HIV pada anak usia sekolah yang ditemukan tahun sebelumnya. Menurutnya, pihaknya tidak bisa melakukan screening massal secara terbuka karena stigma sosial yang masih kuat.

“Identitas penderita HIV dilindungi, kecuali jika yang bersangkutan bersedia membuka diri. Ini untuk mencegah diskriminasi,” tegasnya.

Ajakan untuk Tes Sukarela
Maria mengimbau masyarakat, terutama kelompok berisiko, untuk melakukan tes HIV secara sukarela. Deteksi dini, kata dia, menjadi kunci pengobatan dan pencegahan penularan.

“Jika ada riwayat kontak dengan penderita HIV, segera lakukan tes. Virus ini bisa dikendalikan dengan pengobatan antiretroviral (ARV) meski tidak bisa disembuhkan,” pungkasnya.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Harga Emas Hari Ini Mengalami Penurunan Sebesar Rp 48 Ribu

23 April 2025 - 13:48 WIB

Harga Emas Antam Tmbus 2 Juta Perhari Ini, Diprediksi Akhir Tahun Tembus 2,3 Juta!

22 April 2025 - 19:57 WIB

Minum Air Kelapa, Pria di Denmark Alami Kerusakan Organ Hingga Mati Otak

13 April 2025 - 13:55 WIB

Benarkah Sarapan Porsi Makan Lebih Besar dibanding Malam, Ini Faktanya

13 April 2025 - 13:40 WIB

Kurang Tidur Bisa Mempercepat Kerusakan Otak, Ini Penjelasannya

4 April 2025 - 12:29 WIB

Trending on Gaya Hidup