Karya Indonesia – FC Copenhagen harus mengakui keunggulan Chelsea 1-2 pada leg pertama babak 16 besar UEFA Conference League di Stadion Telia Parken, Jumat (7/3/2025). Meski kalah, sorotan tertuju pada keputusan pelatih Jacob Neestrup menempatkan bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, sebagai bek tengah dalam formasi 5-4-1.
Diks, yang biasa bermain sebagai bek sayap, tampil sebagai starter dan diminta menjalankan peran ganda: bertahan sebagai bek tengah sekaligus membantu serangan sebagai gelandang bertahan (pemain nomor 6).
Namun, penampilannya dinilai kurang maksimal. Berdasarkan data SofaScore , pemain keturunan Indonesia-Belanda ini hanya mencatatkan satu sapuan dan satu tekel sepanjang laga.
Alasan Taktik Neestrup: Diks sebagai “Penghubung”
Usai pertandingan, Neestrup menjelaskan keputusannya memainkan Diks di posisi tidak biasa.
Menurutnya, Diks dipilih untuk menjadi penghubung antara lini belakang dan tengah. “Kevin berada di peran sentral, baik sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan. Dia menjalankannya dengan baik, terutama dalam membatasi ruang gerak Chelsea,” ujar Neestrup dalam konferensi pers.
Ia menambahkan, strategi ini berhasil memperlambat dominasi Chelsea. “Mereka (Chelsea) menguasai bola, tetapi kami bisa membatasi peluang mereka. Kevin berkontribusi besar pada hal itu,” katanya.
Cedera Mengganggu Penampilan Diks
Sayangnya, Diks harus meninggalkan lapangan pada menit ke-79 setelah berbenturan dengan bek Chelsea, Trevoh Chalobah.
Ia digantikan oleh pemain muda, Rasmus Lindkvist. Hingga kini, tingkat keparahan cederanya belum diumumkan, tetapi kehilangan Diks bisa menjadi pukulan bagi Copenhagen jelang leg kedua.
Tantangan Berat di Leg Kedua
Hasil 1-2 membuat Copenhagen wajib menang dengan selisih minimal dua gol di Stamford Bridge, markas Chelsea, pada leg kedua nanti.
Neestrup menyebut timnya harus lebih efisien dalam menyerang. “Kami menciptakan peluang, seperti gol Gabriel Pereira, tetapi harus lebih klinis,” tegasnya.
Sementara itu, Diks yang menjadi harapan di lini belakang, kini dalam status tidak pasti akibat cedera. Kehilangan pemain serba bisa ini bisa memaksa Neestrup melakukan perubahan taktik ulang.
Statistik Pertandingan
Penguasaan Bola : Chelsea 63% – 37% Copenhagen.
Tembakan Tepat Sasaran : Chelsea 8 – 3 Copenhagen.
Pelanggaran : Chelsea 9 – 12 Copenhagen.