Karya Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara halalbihalal purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (7/5) sore.
Kehadiran Prabowo yang juga merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) 1973 atau Lembah Tidar ini disambut hangat oleh para senior dan rekan-rekannya dari masa lalu.
Turut mendampingi Prabowo dalam acara tersebut sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih , termasuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin . Acara ini menjadi ajang nostalgia bagi mantan prajurit TNI yang kini telah memasuki masa purnawirawan.
Duduk Semeja dengan Try Sutrisno
Dalam acara tersebut, Prabowo terlihat duduk semeja dengan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno . Keduanya duduk bersebelahan, menunjukkan kedekatan mereka sebagai sesama mantan prajurit TNI. Selain itu, di meja yang sama juga hadir Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin .
Sebelum naik ke atas panggung untuk memberikan sambutan, Prabowo sempat memberikan gestur hormat kepada Try Sutrisno. Ia berbalik badan dan memberikan penghormatan militer kepada mantan Panglima ABRI itu, menunjukkan rasa hormatnya kepada senior yang lebih dahulu berkiprah di dunia kemiliteran.
Bela TNI dari Tuduhan “Ingin Jadi Diktator”
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung isu lama yang sering dialamatkan kepada TNI, yakni tuduhan bahwa militer ingin menjadi diktator. Menurut Prabowo, anggapan tersebut tidak berdasar dan bertentangan dengan sejarah perjalanan TNI sebagai institusi.
“Kita TNI selalu dituduh bahwa kita mau jadi diktator. Selalu dituduh,” kata Prabowo di hadapan para purnawirawan TNI AD.
Ia menegaskan bahwa banyak pemimpin dunia yang berasal dari kalangan militer justru rela mundur demi menjaga stabilitas negara. Prabowo menyebut bahwa TNI selalu berkomitmen untuk menjaga demokrasi dan keutuhan bangsa, bukan malah menciptakan kekuasaan otoriter.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo di tengah suasana penuh keakraban bersama para mantan petinggi TNI yang juga hadir dalam acara tersebut. Ucapan Prabowo mendapat apresiasi dari para tamu undangan, yang mengangguk setuju dengan pandangan tersebut.
Di Hadiri Mantan Petinggi TNI
Acara halalbihalal ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting dari kalangan purnawirawan TNI, termasuk:
Luhut Binsar Pandjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi),
Agum Gumelar (mantan KSAL dan Menteri Perhubungan),
Wiranto (mantan Panglima ABRI),
Dudung Abdurrachman (mantan KSAD),
A.M. Hendropriyono (mantan Kepala BIN),
Moeldoko (Kepala Staf Kepresidenan),
Andika Perkasa (mantan Panglima TNI),
Yuyu Sutisna (mantan KSAD),
Imam Sufaat (mantan KSAD), dan
Lodewijk F. Paulus (mantan Sekjen DPR).
Selain itu, hadir pula A. M. Putranto , Siwi Sukma Adji , Ida Bagus Putu Dunia , serta sejumlah mantan pejabat tinggi lainnya yang pernah berkontribusi besar bagi institusi TNI.
Ajakan untuk Terus Berkontribusi
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengajak para purnawirawan TNI AD untuk tetap berkontribusi kepada bangsa meski telah pensiun dari dinas aktif. Ia menekankan bahwa pengalaman dan kepemimpinan para purnawirawan sangat dibutuhkan untuk membimbing generasi muda dan menjaga nilai-nilai kebangsaan.
“Meskipun kita sudah tidak aktif lagi di lapangan, semangat kita harus tetap menyala. Kita semua punya tanggung jawab moral untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Prabowo.
Momen Nostalgia dan Persaudaraan
Halalbihalal ini menjadi momen langka di mana para mantan petinggi TNI berkumpul dalam satu ruangan, saling bersilaturahmi, dan bernostalgia tentang masa-masa pengabdian mereka di institusi militer. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terlihat saat para purnawirawan saling bercerita dan tertawa bersama.
Acara ini juga menunjukkan soliditas antara para purnawirawan TNI AD, yang meskipun telah meninggalkan jabatan formal, tetap memiliki komitmen kuat untuk mendukung pembangunan nasional dan mempertahankan integritas bangsa.