Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Internasional

Gencatan Senjata Pakistan-India Terganggu: Ledakan di Kashmir Hantui Upaya Perdamaian

Perbesar

Karya Indonesia – Ketegangan kembali meningkat di wilayah Kashmir , meskipun Pakistan dan India telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata penuh setelah serangkaian serangan mematikan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Pada Minggu (11/5/2025), sebuah ledakan keras terdengar di Srinagar , wilayah Kashmir yang dikelola India, hanya beberapa jam setelah kedua negara mengumumkan perjanjian gencatan senjata.

Menurut laporan Al Jazeera , kronologi ledakan tersebut belum diketahui secara pasti, dan hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak India atau Pakistan terkait insiden ini.

Latar Belakang Gencatan Senjata
Perjanjian gencatan senjata ini merupakan hasil mediasi internasional, yang disambut dengan lega oleh masyarakat di kedua negara serta wilayah Kashmir yang dikelola masing-masing pihak.

Eskalasi konflik sebelumnya telah menyebabkan korban jiwa puluhan orang, termasuk warga sipil, dan menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur militer dan sipil.

Sebelum kesepakatan damai dicapai, Pakistan melancarkan Operasi Bunyan Marsoos , yang diklaim berhasil menggempur pangkalan militer India sebagai balasan atas serangan rudal India ke tiga pangkalan udara strategis Pakistan.

Serangan balasan tersebut dilakukan setelah India meluncurkan rudal udara-ke-permukaan pada Rabu (7/5) yang menargetkan “kamp teroris” di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan.

Namun, ketika harapan perdamaian mulai tumbuh, ledakan di Srinagar menjadi pengingat bahwa ancaman kekerasan masih membayangi upaya rekonsiliasi.

Reaksi Awal dan Ketidakpastian
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klaim tanggung jawab atas ledakan di Srinagar. Kedua belah pihak, baik India maupun Pakistan, juga belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.

Namun, peristiwa ini berpotensi memicu ketegangan baru jika salah satu pihak menuduh pihak lain sebagai dalang di balik ledakan tersebut.

Masyarakat internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), segera mendesak kedua negara untuk tetap berkomitmen pada gencatan senjata dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi.

“Kami sangat prihatin dengan insiden ini dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri serta mengutamakan dialog damai,” kata seorang pejabat PBB dalam pernyataan resmi.

Konteks Konflik Kashmir
Konflik di Kashmir telah menjadi sumber ketegangan utama antara India dan Pakistan selama lebih dari tujuh dekade.

Wilayah ini menjadi sengketa sejak pembagian India dan Pakistan pada tahun 1947, dengan kedua negara mengklaim Kashmir secara penuh tetapi hanya menguasai sebagian wilayahnya.

Ledakan di Srinagar, yang terletak di wilayah Kashmir yang dikelola India, menggarisbawahi kompleksitas konflik ini.

Meskipun gencatan senjata telah disepakati, kelompok-kelompok bersenjata lokal atau aktor non-negara lainnya sering kali memanfaatkan situasi ini untuk memperpanjang siklus kekerasan.

Harapan untuk Perdamaian
Meski ledakan ini mencoreng momentum perdamaian, banyak pihak tetap berharap bahwa gencatan senjata dapat bertahan.

Para analis menekankan pentingnya komunikasi langsung antara militer India dan Pakistan untuk memastikan insiden semacam ini tidak memicu eskalasi lebih lanjut.

“Penting bagi kedua negara untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang, yaitu stabilitas regional dan kesejahteraan rakyat Kashmir,” kata Dr. Zafar Khan, seorang pakar hubungan internasional dari Islamabad.

Sementara itu, masyarakat di Kashmir, baik di sisi India maupun Pakistan, terus hidup dalam ketakutan akan serangan lebih lanjut.

Mereka berharap agar gencatan senjata ini dapat menjadi awal dari proses perdamaian yang lebih permanen.

Apa Selanjutnya?
Langkah-langkah berikutnya sangat bergantung pada respons India dan Pakistan terhadap ledakan di Srinagar. Jika kedua belah pihak dapat menahan diri dan melanjutkan dialog, peluang untuk meredakan ketegangan tetap terbuka.

Namun, jika salah satu pihak memilih untuk membalas secara militer, risiko konflik besar-besaran akan semakin nyata.

Dalam situasi seperti ini, peran mediator internasional, termasuk PBB dan negara-negara sekutu, menjadi sangat penting untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Iran Klaim Tembak Jatuh Empat Jet Tempur Siluman F-35 Israel, Picu Guncangan di Kawasan

17 June 2025 - 14:11 WIB

Rudal Iran Gempur Situs Strategis Israel, Kediaman Keluarga Netanyahu Hampir Terkena Serangan

16 June 2025 - 10:12 WIB

Iran Hujani Israel dengan Ratusan Rudal Balistik, Operasi “True Promise 3” Resmi Dimulai

14 June 2025 - 20:36 WIB

Mayor Jenderal Hossein Salami Tewas, Iran Janji Balas Serangan Udara Israel

13 June 2025 - 13:04 WIB

Protes Anti-Kebijakan Imigrasi Trump Meluas, Kerusuhan dan Penjarahan Warnai Aksi di Sejumlah Negara Bagian AS

12 June 2025 - 14:58 WIB

Trending on Internasional