Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Olahraga

Timnas Indonesia Dihukum FIFA Akibat Ulah Suporter: Denda dan Pembatasan Penonton

Perbesar

Karya Indonesia – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA ) secara resmi memberikan sanksi kepada Timnas Indonesia menyusul insiden yang melibatkan suporter saat pertandingan melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) , Jakarta, pada 25 Maret 2025.

Laga tersebut, meskipun berakhir dengan kemenangan Timnas Indonesia 1-0, ternyata menyisakan masalah besar akibat perilaku sejumlah suporter.

Apa yang Terjadi Saat Laga Indonesia vs Bahrain?
Pertandingan antara Indonesia dan Bahrain berlangsung cukup panas.

Gol semata wayang tim asuhan Patrick Kluivert dicetak oleh Ole Romeny , membawa Indonesia meraih kemenangan penting.

Namun, momen ini ternoda oleh ulah sekitar 200-300 suporter Indonesia yang dilaporkan meneriakkan kata-kata bernada kebencian terhadap Bahrain selama pertandingan, terutama pada menit ke-80.

Menurut laporan dari akun Instagram @theaseanfootball , FIFA menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk diskriminasi dan pelanggaran serius terhadap aturan fair play serta sportivitas dalam sepak bola.

“PSSI menerima surat resmi dari FIFA terkait adanya tindakan diskriminasi yang ditunjukkan penggemar selama pertandingan melawan Bahrain,” tulis @theaseanfootball.

Sanksi yang Dijatuhkan FIFA
FIFA memberikan dua sanksi utama kepada Timnas Indonesia terkait insiden tersebut:

Denda Sebesar USD 25.000
Timnas Indonesia harus membayar denda sebesar USD 25.000 atau setara dengan Rp 413 juta (kurs Rp 16.500 per dolar AS). Denda ini merupakan konsekuensi atas perilaku tidak sportif suporter yang dianggap melanggar aturan FIFA tentang etika penonton.

Pembatasan Jumlah Penonton di Laga Berikutnya
Sanksi kedua adalah pembatasan jumlah penonton pada pertandingan kandang berikutnya, yakni saat Indonesia menjamu China di SUGBK pada 5 Juni 2025 .

Meskipun belum dijelaskan secara rinci berapa kapasitas maksimal yang diizinkan, langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang.

Reaksi PSSI
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) telah mengonfirmasi penerimaan surat resmi dari FIFA terkait sanksi ini. Federasi sepak bola nasional juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut dan berjanji akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Kami sangat menyesalkan tindakan sekelompok kecil suporter yang mencoreng nama baik sepak bola Indonesia. Kami akan melakukan evaluasi dan meningkatkan edukasi kepada suporter agar insiden ini tidak terulang,” ujar perwakilan PSSI dalam pernyataannya.

Latar Belakang Insiden
Insiden ini bukan pertama kalinya suporter Indonesia mendapat sorotan negatif di kancah internasional. Sejak beberapa tahun terakhir, suporter Indonesia kerap menjadi sorotan karena tindakan-tindakan anarkis, seperti pelemparan benda asing, nyanyian bernada provokatif, hingga aksi kekerasan di stadion.

Pada pertandingan melawan Bahrain, suporter Indonesia diduga meneriakkan frasa-frasa bernada kebencian yang diarahkan kepada pemain dan ofisial Bahrain. Tindakan ini dinilai melanggar prinsip anti-diskriminasi yang dianut oleh FIFA.

Dampak Sanksi bagi Timnas Indonesia
Sanksi ini tentu menjadi pukulan telak bagi Timnas Indonesia , terutama dalam upaya mereka untuk memperbaiki citra di mata dunia internasional.

Pertandingan melawan China pada 5 Juni 2025 diprediksi akan menjadi ujian penting bagi federasi dan suporter Indonesia untuk membuktikan bahwa mereka mampu berbenah.

Pembatasan jumlah penonton juga berpotensi memengaruhi atmosfer pertandingan, yang biasanya didukung oleh ribuan suporter fanatik di SUGBK.

Namun, langkah ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk menciptakan budaya suporter yang lebih positif dan sportif.

Harapan untuk Perubahan
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa sepak bola bukan hanya soal kemenangan di lapangan, tetapi juga tentang sportivitas dan sikap hormat terhadap lawan.

PSSI dan suporter Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan seperti ini tidak terulang di masa depan.

Masyarakat sepak bola Indonesia, termasuk kelompok suporter seperti LA Mania dan The Jakmania , diharapkan dapat menjadi contoh positif dalam mendukung tim nasional tanpa melibatkan tindakan diskriminatif atau provokatif.

“Kami berharap suporter Indonesia bisa belajar dari insiden ini dan menjadi kebanggaan bangsa di masa depan,” tambah perwakilan PSSI.

Penutup
Sanksi dari FIFA ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih serius dalam menjaga integritas sepak bola Indonesia.

Dengan dukungan bersama, diharapkan Timnas Indonesia dapat terus berkembang dan berprestasi di kancah internasional tanpa dibayangi oleh tindakan indisipliner seperti ini.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Mascherano Puas dengan Performa Inter Miami Meski Ditahan Imbang Al Ahly di Laga Pembuka Piala Dunia Antarklub 2025

15 June 2025 - 14:50 WIB

Shin Tae-yong Beri Tiga Pesan Penting untuk Timnas Indonesia Jelang Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

13 June 2025 - 13:53 WIB

Timnas Indonesia Underdog di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

12 June 2025 - 15:10 WIB

Dua Kali Dibantai Jepang, Timnas Indonesia Lolos ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 June 2025 - 13:38 WIB

Prediksi Final Liga Champions PSG vs Inter Milan: Duel Seimbang, Peluang Emas PSG Raih Gelar Perdana

31 May 2025 - 15:10 WIB

Trending on Olahraga