Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Olahraga

AC Milan Gagal Juara Coppa Italia: Karma dari Insiden Presiden vs Legenda Klub?

Perbesar

Karya Indonesia – AC Milan mengalami kegagalan besar di final Coppa Italia 2025 , setelah takluk 0-1 dari Bologna pada Rabu (14/5/2025) di Stadion Olimpico, Roma, Italia.

Kekalahan ini menjadi puncak dari musim yang mengecewakan bagi Il Diavolo Rosso , terutama karena terjadi sehari setelah insiden kontroversial antara presiden klub dan salah satu legenda terbesar mereka, Zvonimir Boban .

Insiden Presiden vs Legenda
Sebelum pertandingan final, ketegangan sempat memanas antara manajemen Milan dan sang legenda klub, Zvonimir Boban .

Mantan gelandang andalan Milan itu melontarkan kritik pedas kepada manajemen klub, khususnya kepada Paolo Scaroni , presiden Milan.

“Orang yang tidak tahu sepak bola seharusnya tidak memimpin Milan,” kata Boban seperti dikutip dari SempreMilan .

“Tetapi orang-orang tertentu, dengan kekuasaan yang mereka punya, tidak pernah benar-benar berkaca pada diri sendiri.”
“Mereka tidak pernah bertanya pada diri sendiri: ‘Apakah saya tepat berada di sini’.”

Boban, yang telah memberikan banyak trofi untuk Milan selama kariernya – termasuk 4 Liga Italia , 3 Piala Super Italia , 1 Liga Champions , dan 1 Piala Super Eropa – jelas memiliki rekam jejak yang sangat meyakinkan dalam dunia sepak bola. Namun, kritiknya mendapat balasan pedas dari Scaroni.

“Tidak tahu sepak bola? Apakah dia bicara tentang dirinya sendiri?” balas Scaroni, merujuk pada masa lalu Boban sebagai pemain.

Pernyataan Scaroni ini memicu kontroversi, terutama karena Boban adalah sosok yang secara luas dihormati di kalangan fans Milan. Bagi banyak pendukung, komentar presiden Milan tersebut dianggap merendahkan kontribusi legenda klub.

Karma di Final Coppa Italia?
Celakanya, sehari setelah insiden verbal tersebut, AC Milan gagal meraih trofi di final Coppa Italia. Mereka kalah 0-1 dari Bologna , sebuah tim yang secara historis bukanlah rival utama mereka di level domestik. Pertandingan ini mencerminkan betapa buruknya performa Milan di bawah tekanan besar.

Bologna mempelajari strategi Milan dari pertemuan kedua tim di Liga Italia beberapa hari sebelumnya. Mereka menutup ruang sayap, yang biasanya menjadi senjata utama Milan, sehingga pasukan Stefano Pioli dipaksa mengandalkan bola-bola panjang yang tidak efektif.

Sepanjang laga, Milan hanya mampu menciptakan 2 tembakan tepat sasaran , angka yang sangat rendah untuk tim sekelas mereka. Performa buruk ini membuat Milan tampak seperti “tim yang tidak tahu sepak bola”, seakan-akan omongan Scaroni terhadap Boban kembali menghantui mereka di lapangan.

Stefano Pioli Akui Musim Ini sebagai Kegagalan
Pelatih Stefano Pioli tidak bisa menutupi kekecewaannya setelah kekalahan tersebut. Dalam wawancara usai pertandingan, ia menyebut musim ini sebagai kegagalan total.

“Saya tidak bisa membantah bahwa musim ini adalah sebuah kegagalan,” ujar Pioli seperti dikutip dari Football Italia .
“Kami akan mencoba mengakhiri musim dengan cara terbaik, meskipun kami jauh dari target yang ditetapkan pada awal musim.”

Saat ini, Milan berada di posisi peringkat 8 klasemen Serie A , tertinggal 3 poin dari posisi ke-6 yang akan memberikan tiket ke UEFA Conference League . Jika tidak ada perubahan drastis hingga akhir musim, ini akan menjadi pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir Milan absen dari kompetisi antarklub Eropa.

Refleksi atas Manajemen Klub
Kegagalan di Coppa Italia dan performa buruk di Serie A memunculkan pertanyaan besar tentang arah manajemen Milan. Komentar pedas Scaroni terhadap Boban, yang dianggap sebagai representasi suara fans, semakin memperburuk citra klub di mata pendukung setia.

Boban adalah simbol kejayaan Milan di era 1990-an, ketika klub ini dikenal sebagai salah satu kekuatan dominan di Eropa. Sebaliknya, di bawah kepemimpinan Scaroni, Milan sering kali terlihat kehilangan identitas dan arah yang jelas. Fans mulai kehilangan kesabaran, dan insiden ini bisa menjadi titik balik bagi manajemen klub untuk melakukan evaluasi besar-besaran.

Apa Selanjutnya untuk Milan?
Dengan musim yang hampir berakhir dan peluang juara sudah hilang, Milan harus fokus pada rencana jangka panjang. Beberapa langkah penting yang perlu diambil meliputi:

Evaluasi Manajemen : Kepemimpinan Paolo Scaroni mendapat sorotan besar. Fans dan pengamat sepak bola menuntut transparansi dan visi yang lebih jelas untuk masa depan klub.
Rekrutmen Pemain : Milan membutuhkan suntikan tenaga baru, terutama di lini tengah dan depan, untuk bersaing di level domestik maupun Eropa.

Mengembalikan Identitas Klub : Milan perlu kembali ke DNA mereka sebagai tim yang bermain atraktif, agresif, dan kompetitif, seperti yang dulu dipraktikkan oleh Boban dan rekan-rekannya.

Penutup
Kegagalan AC Milan di final Coppa Italia menjadi cerminan dari masalah yang lebih besar dalam tubuh klub. Insiden antara Paolo Scaroni dan Zvonimir Boban hanya memperburuk situasi yang sudah rumit. Jika Milan ingin bangkit dari keterpurukan ini, mereka harus belajar dari kesalahan masa lalu dan mengedepankan kepentingan klub di atas segalanya.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Mascherano Puas dengan Performa Inter Miami Meski Ditahan Imbang Al Ahly di Laga Pembuka Piala Dunia Antarklub 2025

15 June 2025 - 14:50 WIB

Shin Tae-yong Beri Tiga Pesan Penting untuk Timnas Indonesia Jelang Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

13 June 2025 - 13:53 WIB

Timnas Indonesia Underdog di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

12 June 2025 - 15:10 WIB

Dua Kali Dibantai Jepang, Timnas Indonesia Lolos ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 June 2025 - 13:38 WIB

Prediksi Final Liga Champions PSG vs Inter Milan: Duel Seimbang, Peluang Emas PSG Raih Gelar Perdana

31 May 2025 - 15:10 WIB

Trending on Olahraga