Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Internasional

Israel Lancarkan Serangan Besar-Besaran di Jalur Gaza, Tekanan Internasional Meningkat

Perbesar

Karya Indonesia – Militer Israel mengumumkan pada Sabtu (17/5/2025) bahwa mereka telah melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza selama sehari terakhir.

Serangan ini merupakan bagian dari “tahap awal” operasi militer baru yang bertujuan untuk “memperluas pertempuran” dan mencapai semua tujuan perang, termasuk pembebasan sandera dan kekalahan Hamas.

Dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Arab yang dirilis di platform Telegram, militer Israel menyebut bahwa serangan ini adalah upaya untuk menekan Hamas secara signifikan.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Israel tidak akan berhenti sampai semua sandera dibebaskan dan organisasi Hamas “dikalahkan sepenuhnya.”

Serangan Mematikan di Gaza
Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan Israel pada hari Jumat (16/5) telah menewaskan 100 orang , menambah daftar korban jiwa yang terus meningkat di wilayah tersebut.

Sejak Israel melanjutkan serangan militernya pada 18 Maret 2025 , setelah gencatan senjata selama dua bulan, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 2.985 kematian , sehingga total korban perang menjadi 53.119 orang .

Militer Israel mengklaim bahwa mereka telah “menyerang lebih dari 150 target di seluruh Jalur Gaza” dalam 24 jam terakhir.

Target-target tersebut termasuk infrastruktur militer Hamas, terowongan bawah tanah, serta lokasi-lokasi yang diduga digunakan untuk menyimpan senjata.

Namun, serangan ini juga menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas sipil, termasuk rumah warga, sekolah, dan rumah sakit, yang memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza.

Latar Belakang Konflik
Konflik ini dimulai setelah serangan besar-besaran oleh Hamas ke Israel pada Oktober 2023 , yang menewaskan 1.218 orang , sebagian besar warga sipil. Selama serangan itu, Hamas menculik 251 sandera , termasuk warga negara asing. Dari jumlah tersebut, 57 orang masih berada di Gaza , dengan 34 orang diyakini telah tewas .

Sejak saat itu, Israel melancarkan serangan balasan besar-besaran di Jalur Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun. Blokade ketat yang diberlakukan Israel juga memperparah krisis kemanusiaan di Gaza, dengan jutaan warga Palestina kekurangan akses ke makanan, air bersih, dan layanan medis.

Tekanan Internasional untuk Gencatan Senjata
Saat ini, Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk mencabut blokade bantuan besar-besaran sebagai imbalan atas pembebasan sandera, termasuk warga negara AS-Israel.

Upaya diplomatik telah dilakukan oleh beberapa negara, termasuk Mesir dan Qatar, untuk memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Namun, serangan terbaru ini menunjukkan bahwa Israel tetap berkomitmen untuk menggunakan pendekatan militer guna mencapai tujuannya.

Media Israel melaporkan bahwa eskalasi serangan ini sesuai dengan rencana yang disetujui oleh pemerintah awal bulan ini, meskipun belum ada pengumuman resmi tentang perluasan operasi.

Korban dan Krisis Kemanusiaan
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa hampir 53.119 orang telah tewas akibat konflik ini, sebagian besar adalah warga sipil. Ribuan lainnya luka-luka atau kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara dan darat Israel.

Blokade yang diberlakukan Israel juga membuat situasi kemanusiaan semakin memburuk. Banyak rumah sakit di Gaza kehabisan persediaan medis, sementara warga sipil kesulitan mendapatkan akses ke air bersih dan makanan.

PBB dan organisasi hak asasi manusia telah berulang kali menyerukan agar Israel menghentikan serangan yang membahayakan nyawa warga sipil. Namun, Israel bersikeras bahwa operasi militer ini diperlukan untuk melumpuhkan Hamas dan membebaskan sandera.

Masa Depan Konflik
Meskipun Israel terus melanjutkan serangan militer, tekanan internasional untuk mencapai solusi damai semakin meningkat.

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sejumlah negara Arab telah mendesak kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan.

Namun, dengan eskalasi serangan terbaru ini, prospek perdamaian tampak semakin jauh. Hamas sendiri belum memberikan tanggapan resmi terhadap serangan Israel, tetapi kelompok tersebut dikenal sering membalas dengan serangan roket atau taktik gerilya lainnya.

Penutup
Serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari kata usai. Sementara Israel berusaha mencapai tujuan militernya, dampak kemanusiaan terhadap warga Palestina terus memburuk.

Dunia internasional dihadapkan pada tantangan besar untuk menemukan cara mengakhiri kekerasan dan mendorong perdamaian yang adil bagi kedua belah pihak.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Guterres Peringatkan Kehancuran Massal di Gaza, Desak Gencatan Senjata Segera

22 August 2025 - 19:09 WIB

Trump: Peluang Masuk Surga Lebih Besar Jika Bisa Damai Rusia–Ukraina

20 August 2025 - 11:37 WIB

Trump Dorong Perdamaian Rusia–Ukraina, Bahas Pertukaran Wilayah dan Jaminan Keamanan

19 August 2025 - 11:00 WIB

Trump Ultimatum Putin di KTT Alaska: Gencatan Senjata Ukraina atau Hadapi Konsekuensi Berat

14 August 2025 - 09:42 WIB

Australia Segera Akui Negara Palestina, Selandia Baru Masih Pertimbangkan Langkah Serupa

12 August 2025 - 11:27 WIB

Trending on Internasional