Karya Indonesia – Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dalam dua pertemuan di babak grup Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meski menelan kekalahan telak, skuad Garuda tetap memastikan langkah ke babak keempat bersama Arab Saudi.
Pada pertemuan pertama yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11/2024), Indonesia kalah 0-4 dari Jepang. Saat itu, tim masih ditangani pelatih Shin Tae-yong.
Meskipun kalah, Indonesia sempat tampil berani di awal pertandingan. Tekanan dari Ragnar Oratmangoen dan peluang Kevin Diks serta Rafael Struick menunjukkan perlawanan berarti.
Gol bunuh diri Justin Hubner dan gol cepat dari Takumi Minamino, Hidemasa Morita, serta Yukinari Sugawara memantapkan kemenangan Jepang. Statistik dari AFC mencatat Indonesia memiliki 33,7% penguasaan bola dan empat tendangan sudut.
Namun pada pertemuan kedua di Suita City Football Stadium, Selasa (10/6/2025), performa Indonesia justru menurun drastis. Dilatih Patrick Kluivert yang baru ditunjuk, tim nasional dibantai 0-6 oleh Jepang. Gol dicetak Daichi Kamada (2), Takefusa Kubo, Ryoya Morishita, Shuto Machino, dan Mao Hosoya.
Meski menggunakan formasi sama 5-4-1 seperti era Shin Tae-yong, pelaksanaan strategi di bawah Kluivert terlihat jauh berbeda. Indonesia gagal menekan sejak awal, kehilangan koordinasi antarlini, serta kalah dalam hampir semua duel fisik dan taktis.
Statistik menunjukkan hanya 29,1% penguasaan bola, tanpa tendangan sudut, dan kalah 78,3% dalam duel udara.
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, bahkan menurunkan sembilan pemain berbeda dari laga sebelumnya, namun tetap mendominasi penuh jalannya pertandingan.
Meskipun hasil 0-6 menjadi kekalahan terburuk Indonesia di Grup C, Garuda tetap mengakhiri fase grup dengan 12 poin dari 10 pertandingan dan menempati posisi keempat. Hasil ini cukup untuk mengamankan tiket ke babak keempat kualifikasi, berkat performa konsisten dalam laga-laga sebelumnya.
Jepang sendiri memastikan tempat di Piala Dunia 2026 setelah menutup fase grup dengan tujuh kemenangan dari 10 laga.
Ke depan, Patrick Kluivert diharapkan mampu membangun kembali struktur tim dan meningkatkan respons transisi untuk menghadapi tantangan di babak selanjutnya, di mana lawan-lawan yang lebih tangguh sudah menanti.