Karya Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin pagi, ditopang kenaikan saham-saham di sektor energi dan bahan baku. Pergerakan ini terjadi di tengah lonjakan harga komoditas global, seperti emas dan minyak mentah, yang didorong oleh eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
IHSG menguat 10,61 poin atau 0,15 persen ke level 7.176,68. Sementara itu, indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan, turut naik 0,87 poin atau 0,11 persen ke posisi 802,68.
“Pasar hari ini masih dibayangi potensi koreksi teknikal. IHSG mungkin menguji level support di 7.120. Namun jika mampu bertahan, peluang rebound cukup terbuka,” kata Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Senin (17/6).
Kenaikan harga komoditas global, terutama emas dan minyak, menjadi katalis positif bagi sektor energi dan bahan baku. Kedua sektor tersebut mencatat kenaikan masing-masing sebesar 1,63 persen dan 0,95 persen di awal perdagangan.
Harga Emas dan Minyak Meroket
Harga emas dunia di pasar spot pagi ini tercatat US$3.488,8 per troy ons, mendekati rekor tertingginya di US$3.500 per troy ons yang tercapai pada April 2025 lalu. Sepanjang tahun berjalan (YtD), harga emas telah melonjak 31,28 persen, sementara secara tahunan (YoY) naik 48,46 persen.
Sementara itu, harga minyak mentah naik hampir 7 persen pada Jumat (13/6), seiring meningkatnya kekhawatiran pasokan akibat konflik Iran-Israel. Imbasnya, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik 5 basis poin menjadi 4,41 persen, mencerminkan ekspektasi inflasi yang meningkat.
Pasar Waspadai Agenda Bank Sentral
Sepanjang pekan ini, pelaku pasar global juga akan mencermati arah kebijakan sejumlah bank sentral utama, termasuk The Fed (AS), Bank of Japan (BoJ), People’s Bank of China (PBoC), dan Bank of England (BoE). Sebagian besar analis memperkirakan suku bunga akan tetap ditahan.
Beberapa bank sentral lainnya seperti Swiss, Swedia, Norwegia, Turki, Brasil, Filipina, dan Taiwan juga dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneternya pekan ini.
Dari dalam negeri, investor menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang akan menentukan arah suku bunga acuan bulan ini.
Bursa Global Tertekan, Asia Campuran
Ketidakpastian geopolitik mendorong bursa saham global melemah. Pada perdagangan akhir pekan lalu, bursa Eropa kompak melemah:
FTSE 100 Inggris: -0,39%
Euro Stoxx 50: -1,31%
DAX Jerman: -1,07%
CAC 40 Prancis: -1,04%
Bursa AS juga tertekan akibat ketegangan Iran-Israel:
Dow Jones: -1,79%
S&P 500: -1,13%
Nasdaq: -1,30%
Sementara itu, bursa Asia pagi ini menunjukkan kinerja beragam.
Nikkei Jepang: +0,97% (38.201,50)
Shanghai Composite: +0,16% (3.382,76)
Hang Seng: +0,16% (23.931,00)
Strait Times: -0,38% (3.897,33)