Karya Indonesia — Setelah lima hari dalam kondisi kritis dan terjebak di jalur ekstrem Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), seorang pendaki asal Brasil berhasil dievakuasi dengan selamat pada Rabu malam (25/6/2025).
Proses penyelamatan yang intensif ini menjadi simbol kekompakan antarinstansi dalam menangani situasi darurat.
Korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda NTB untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Kondisi fisiknya mulai stabil meskipun masih dalam pengawasan tim dokter akibat cedera serius yang dialami pasca jatuh dari ketinggian.
Sinergi Instansi Kunci Keberhasilan Evakuasi
Operasi penyelamatan yang dimulai sejak Sabtu (21/6) melibatkan berbagai pihak, termasuk:
Personel Basarnas
TNI dan Polri
Petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR)
Pemerintah daerah
Porter lokal yang dikenal tangguh dan hafal medan pegunungan
Kombes Pol Mohammad Kholid, Kepala Bidang Humas Polda NTB, menyampaikan apresiasi tinggi atas sinergitas semua pihak yang terlibat. Ia menyebut operasi ini sebagai bentuk nyata solidaritas kemanusiaan dalam menghadapi tantangan geografis yang luar biasa.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi kemanusiaan. Semua bahu-membahu demi menyelamatkan pendaki Brasil dalam kondisi geografis Rinjani yang menantang,” ujar Kholid dalam konferensi pers, Kamis (26/6/2025).
Medan Sulit dan Cuaca Tak Menentu
Proses evakuasi dimulai pukul 06.55 Wita, Rabu (25/6), saat tim gabungan mulai mengangkat korban dari lokasi jatuh di jalur dengan kemiringan tajam dan ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut.
Selama proses penurunan dari medan curam, tim harus menghadapi beberapa kendala seperti:
Jalur yang sempit dan licin
Perubahan cuaca yang cepat
Jarak pandang terbatas akibat kabut tebal
Kondisi fisik korban yang lemah
Untuk mempercepat lintas evakuasi, Basarnas mengerahkan helikopter HR-3606 yang mendarat di lapangan umum Desa Sembalun. Koordinasi matang antar instansi membuat proses penyelamatan berjalan efektif hingga korban tiba di kaki gunung pada malam harinya.
“Evakuasi ini penuh tantangan, tapi semua bisa dilalui karena koordinasi tim yang solid,” tambah Kombes Kholid.
Dubes Brasil: Terima Kasih untuk Indonesia
Keberhasilan operasi penyelamatan ini juga mendapat perhatian dari pemerintah Brasil. Duta Besar Brasil untuk Indonesia mengirimkan perwakilan, Helena Masote, untuk menyaksikan langsung proses evakuasi di lapangan.
Helena menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh aparat Indonesia atas dedikasi mereka dalam upaya penyelamatan warga negaranya.
“Kami sangat berterima kasih atas usaha luar biasa yang telah dilakukan oleh tim SAR, petugas medis, serta semua pihak yang terlibat,” kata Helena.
Ia juga menyampaikan permohonan agar seluruh konten foto dan video yang memperlihatkan kondisi korban segera dihapus dari media sosial. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga martabat dan mendukung pemulihan psikologis korban.
Refleksi Pentingnya Kesadaran dan Persiapan Pendaki
Peristiwa ini menjadi refleksi penting bagi para calon pendaki, baik domestik maupun internasional, akan pentingnya:
Memiliki kondisi fisik yang prima
Membawa perlengkapan memadai
Didampingi pemandu profesional
Memahami risiko alam di jalur pendakian
Pemerintah daerah dan BTNGR juga berkomitmen untuk meningkatkan sistem informasi dan keamanan jalur pendakian, khususnya untuk wisatawan mancanegara yang ingin mengeksplorasi keindahan Gunung Rinjani.