Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Internasional

Iran Resmi Setop Sementara Kerja Sama dengan IAEA Pasca-Serangan Israel-AS

Perbesar

Karya Indonesia — DPR Iran (Majlis) pada Rabu (25/6/2025) secara resmi menyetujui penghentian sementara kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) , badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

pemberhentian tersebut pasca eskalasi konflik bersenjata selama 12 hari dengan Israel yang melibatkan serangan militer Amerika Serikat (AS) ke fasilitas nuklir Teheran.

Dalam pemungutan suara yang dilangsungkan di ibu kota Iran, sebanyak 221 anggota parlemen mendukung keputusan tersebut , satu abstain, dan tidak ada yang menentang . Hasil voting ini disiarkan langsung oleh televisi nasional Iran.

Kecaman terhadap IAEA
Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf , menyatakan bahwa IAEA telah gagal menjalankan tugasnya sebagai lembaga internasional yang netral dan independen.

“Badan Energi Atom Internasional, yang menolak untuk mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, telah mempertaruhkan kredibilitas internasional mereka,” ujar Ghalibaf dalam pernyataan resminya.

Ia menambahkan bahwa “Organisasi Energi Atom Iran akan menangguhkan kerja sama dengan IAEA hingga keamanan fasilitas nuklir terjamin.”

Langkah Strategis Menyusul Eskalasi Militer
Keputusan ini diambil setelah Iran menjadi target operasi militer gabungan Israel-AS pada pertengahan Juni 2025. Serangan udara besar-besaran menghancurkan sejumlah situs nuklir penting, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Natanz, Fordo, dan Isfahan.

Meski IAEA sempat menyatakan keprihatinan atas kerusakan infrastruktur nuklir Iran, namun tidak memberikan kutukan resmi terhadap agresi militer tersebut. Sikap diam IAEA inilah yang memicu kemarahan publik dan pemerintah Iran.

Masih Butuh Persetujuan Dewan Wali
Meskipun sudah lolos dari tahap voting di Majlis, keputusan penangguhan kerja sama dengan IAEA masih harus mendapat persetujuan dari Dewan Wali Iran , sebuah badan konservatif yang berwenang mengaudit undang-undang sebelum diberlakukan secara resmi.

Jika disetujui, maka Iran akan menghentikan akses inspeksi IAEA ke fasilitas nuklirnya, serta menangguhkan implementasi protokol tambahan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang selama ini memungkinkan inspeksi mendadak oleh badan PBB tersebut.

Respon Internasional
Dewan Keamanan PBB dan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris menyatakan prihatin atas langkah Iran. Mereka khawatir penangguhan kerja sama akan mengurangi transparansi program nuklir Teheran.

Namun, beberapa negara non-blok seperti Rusia dan Tiongkok memilih merespons secara hati-hati, dengan menyerukan dialog antara Iran dan IAEA guna mencegah ketegangan lebih lanjut.

Pesan Kedaulatan dan Perlawanan
Langkah Iran kali ini bukan hanya sekadar respons diplomatik, tetapi juga simbol kuat kedaulatan nasional. Dengan menangguhkan kerja sama dengan IAEA, Teheran ingin menunjukkan bahwa ia tidak akan tinggal diam meskipun menjadi target intervensi eksternal.

Bagi banyak rakyat Iran, keputusan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap korban perang dan dukungan terhadap hak negara untuk memiliki teknologi energi nuklir untuk tujuan damai.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Guterres Peringatkan Kehancuran Massal di Gaza, Desak Gencatan Senjata Segera

22 August 2025 - 19:09 WIB

Trump: Peluang Masuk Surga Lebih Besar Jika Bisa Damai Rusia–Ukraina

20 August 2025 - 11:37 WIB

Trump Dorong Perdamaian Rusia–Ukraina, Bahas Pertukaran Wilayah dan Jaminan Keamanan

19 August 2025 - 11:00 WIB

Trump Ultimatum Putin di KTT Alaska: Gencatan Senjata Ukraina atau Hadapi Konsekuensi Berat

14 August 2025 - 09:42 WIB

Australia Segera Akui Negara Palestina, Selandia Baru Masih Pertimbangkan Langkah Serupa

12 August 2025 - 11:27 WIB

Trending on Internasional