Karya Indonesia – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadirkan semarak Karnaval Budaya Betawi dalam momen Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Minggu pagi.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT Ke-498 Kota Jakarta sekaligus menyambut perayaan lima abad (500 tahun) Jakarta.
Karnaval dimulai pukul 07.00 WIB dan diikuti oleh sekitar 8.000 peserta, terdiri dari kelompok marching band, seniman pencak silat, penari tradisional, dan musisi Betawi.
Warga Jakarta tumpah ruah menyaksikan pawai yang memadukan unsur budaya, seni, dan kearifan lokal khas Ibu Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan bahwa karnaval ini tidak hanya menjadi ruang hiburan, tetapi juga ruang ekspresi budaya yang harus terus diabadikan.
“Ini tempat yang bagus untuk dipotret. Karena itu saya kumpulkan foto-foto kegiatan budaya ini untuk mulai membuat katalog. Tahun depan, kalender kegiatan makin banyak, sementara kita belum punya dokumentasi visual yang cukup,” ujar Rano di Balai Kota Jakarta, Kamis (3/7).
Ia juga menekankan pentingnya dokumentasi visual dalam bentuk fotografi untuk menyusun buku dan arsip sejarah visual Jakarta. Salah satu sumber utama dokumentasi tersebut berasal dari lomba foto “Color of Jakarta” yang digagas Pemprov sejak 2010.
“Color of Jakarta” dan Narasi Visual Ibu Kota
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menyebutkan bahwa lomba “Color of Jakarta” tahun ini mengumpulkan 5.258 foto dari 867 peserta dari berbagai latar belakang.
Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya, membuktikan antusiasme masyarakat dalam merekam jejak Jakarta melalui seni visual.
“Kategori yang dilombakan sangat mencerminkan wajah kota, mulai dari budaya, ruang publik, lanskap kota, hingga seri narasi visual Jakarta,” ujar Budi.
Menurutnya, lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga bentuk apresiasi kolektif terhadap Jakarta sebagai kota yang penuh warna dan dinamika.
“Jakarta layak menjadi ruang hidup yang penuh warna dari berbagai sudut pandang yang kreatif,” tambahnya.
Budi berharap lomba ini menjadi ruang apresiasi berkala, sekaligus mempererat hubungan antara warga dan kotanya melalui medium seni fotografi.
Menatap 500 Tahun Jakarta
Melalui Karnaval Budaya dan dokumentasi visual yang dikumpulkan dari berbagai acara budaya dan lomba foto, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat menyusun katalog budaya dan visual Jakarta menjelang usia 500 tahun pada 2027.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat identitas Jakarta sebagai kota global dengan akar budaya yang kuat.