Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Internasional

Warga AS dan Para Rabi Yahudi Demo Tolak Kedatangan Netanyahu ke Gedung Putih

Perbesar

Karya Indonesia – Kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih menuai gelombang protes dari warga Amerika Serikat, termasuk para tokoh agama Yahudi, Senin (7/7/2025).

Aksi ini kontras dengan sambutan hangat Presiden AS Donald Trump terhadap Netanyahu dalam kunjungan kenegaraan tersebut.

Puluhan demonstran menggelar aksi di depan Gedung Putih, menuntut gencatan senjata permanen dan tanpa syarat di Jalur Gaza, Palestina. Aksi ini diorganisir oleh American Muslims for Palestine (AMP), bekerja sama dengan kelompok anti-perang CODEPINK dan Council on American-Islamic Relations (CAIR).

“Ini bukan kunjungan diplomatik. Ini memalukan,” kata Direktur Urusan Pemerintahan CAIR, Robert McCaw, dikutip dari Middle East Monitor.

Menurut para pengunjuk rasa, kunjungan Netanyahu hanya memperburuk citra Amerika Serikat di mata dunia, terutama mengingat surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu yang telah dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

Sejumlah demonstran membawa spanduk bertuliskan “Netanyahu penjahat perang” dan menyerukan penghentian dukungan AS terhadap agresi militer Israel. Mereka juga mengutuk langkah Trump yang dinilai memfasilitasi genosida di Palestina.

“Setiap salaman dan foto bersama dengan Netanyahu mencoreng nama rakyat Amerika dengan darah anak-anak Gaza,” ujar Osama Abu Irshaid, Direktur Eksekutif AMP.

Tak hanya aktivis pro-Palestina, sejumlah tokoh Yahudi juga turut hadir dalam aksi damai tersebut. Rabbi Dovid Feldman, salah satu peserta demo, menegaskan bahwa kritik terhadap Netanyahu bukan bentuk antisemitisme.

“Netanyahu adalah penjahat perang yang sedang diburu ICC. Yudaisme adalah agama, sedangkan Zionisme adalah gerakan politik. Kami menolak kejahatan yang dilakukan atas nama agama kami,” ucapnya.

Co-founder CODEPINK, Medea Benjamin, turut mengkritik jarak antara kebijakan luar negeri AS dan opini publik. Ia menyebut mayoritas warga AS kini tidak lagi mendukung agresi Israel terhadap Palestina.

“Dukungan terhadap Israel terus menurun. Warga dari berbagai latar belakang—Demokrat, Republik, kulit hitam maupun putih—tidak ingin lagi dana dan senjata Amerika digunakan untuk perang,” katanya.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Presiden Trump, Netanyahu membahas prospek gencatan senjata dan rencana kontroversial relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza, yang telah menuai kecaman luas dari komunitas internasional.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Presiden Putin Sampaikan Belasungkawa kepada Presiden Prabowo atas Bencana di Sumatra

1 December 2025 - 11:20 WIB

Elon Musk Gratiskan Layanan Starlink untuk Wilayah Terdampak Banjir di Indonesia

30 November 2025 - 17:59 WIB

Zelensky Tegaskan Tidak Akan Serahkan Wilayah Ukraina kepada Rusia untuk Akhiri Perang

28 November 2025 - 13:15 WIB

Komandan Senior Hizbullah Tewas Diserang Israel, Iran Ancam Balas ke Tel Aviv

26 November 2025 - 09:08 WIB

AS Klaim Ukraina Setuju Kerangka Perjanjian Perdamaian Baru dengan Rusia

24 November 2025 - 12:55 WIB

Trending on Internasional