Karya Indonesia– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan bahwa negosiasi diplomatik merupakan salah satu prinsip utama pemerintah dalam melindungi kepentingan nasional.
Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Rabu malam (23/7/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan keberhasilannya menurunkan tarif impor balasan Amerika Serikat terhadap Indonesia, dari semula 32 persen menjadi 19 persen, sebagai hasil dari perundingan langsung dengan Presiden AS Donald Trump.
“Pendekatan saya adalah tanggung jawab saya melindungi kepentingan bangsa Indonesia. Kewajiban saya adalah melindungi rakyat Indonesia,” tegas Prabowo, dikutip dari Antara.
Lawan Kebijakan Alot AS Lewat Diplomasi
Prabowo menyebut Amerika Serikat saat ini menjadi mitra dagang yang keras dan berprinsip tegas dalam kebijakan perdagangannya. Namun, menurutnya, Indonesia tidak boleh menyerah menghadapi tantangan tersebut.
“Semua negara menghadapi Amerika Serikat yang alot, tetapi ya itu fakta. Kita harus berurusan,” ujarnya.
Melalui diplomasi yang dilakukan dalam lawatan ke Eropa 12–17 Juli 2025, Prabowo membawa oleh-oleh penting berupa penurunan tarif yang diharapkan dapat menjaga iklim usaha dan mencegah PHK massal akibat beban tarif tinggi.
Sindiran untuk Pihak Nyinyir
Meski mencatat capaian diplomasi penting, Prabowo mengaku heran dengan sikap sebagian pihak yang meremehkan atau bersikap negatif atas berbagai upaya pemerintah.
“Selalu ada yang nyinyir. Jadi bagaimana ya. Kita perlu kritik, kita perlu pengawasan, tetapi kalau nyinyir agak lain,” katanya.
Ia mencontohkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya juga diragukan manfaatnya, namun kini telah menjangkau 6,7 juta orang, dengan target 20 juta orang pada Agustus 2025.
“Jangan dipertentangkan. Anak-anak yang lapar tidak boleh dibiarkan lapar. Dia masa depan kita,” tegas Presiden.
Pesan Prabowo: Percayalah pada Proses
Prabowo menutup pidatonya dengan ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap optimis dan percaya pada niat baik pemerintah dalam membangun bangsa.
“Presidenmu yang telah kau pilih akan bekerja sekeras-kerasnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, bukan segelintir orang. Saya rela jiwa raga saya, saya berikan untuk rakyat Indonesia,” pungkasnya.