Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Daerah

Pemkab Bojonegoro Genjot Program Cek Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah

Perbesar

Karya Indonesia, Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperluas cakupan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), dengan menyasar siswa-siswi usia 7 hingga 17 tahun di seluruh satuan pendidikan, baik di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen daerah dalam mencetak generasi muda yang sehat dan tangguh sejak dini.

Program ini menjangkau anak-anak di tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK, termasuk lembaga pendidikan keagamaan seperti madrasah dan pondok pesantren.

Pemeriksaan kesehatan meliputi status gizi, kebugaran fisik, kadar hemoglobin (Hb), kesehatan gigi dan mulut, reproduksi, hingga kondisi mental emosional siswa.

Tercatat, siswa SD menerima hingga 13 jenis pemeriksaan, sementara jenjang SMP dan SMA/SMK memperoleh 14 layanan kesehatan sesuai usia dan kebutuhan perkembangan.

Edukasi dan Deteksi Dini Kesehatan Anak

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bojonegoro, drg. Fajar Respati, menjelaskan bahwa CKG tidak hanya berfungsi sebagai sarana deteksi dini, tetapi juga sebagai media edukasi penting.

Dalam talkshow SAPA Malowopati FM, Jumat (1/7/2025), ia menyoroti kebiasaan buruk yang banyak dijumpai pada anak-anak, seperti konsumsi gula berlebih, minimnya aktivitas fisik, dan kualitas tidur yang kurang baik.

“Ini masalah serius yang berdampak jangka panjang. Kita harus bangun kesadaran bersama, mulai dari sekolah hingga rumah tangga,” ujar drg. Fajar.

Cakupan dan Respon Positif Masyarakat

Hingga akhir Juli 2025, sebanyak 30.906 siswa telah mengikuti program ini, mencakup 12,4% dari total sasaran anak usia sekolah di Bojonegoro.

Program ini dilaksanakan secara berbasis wilayah, dengan melibatkan lintas sektor seperti Puskesmas, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kemenag, dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Respons dari masyarakat sangat positif. Banyak siswa yang kini lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri, dan para orang tua pun mulai aktif dalam mendukung keberlangsungan program ini.

Sinergi Lintas Sektor, Masa Depan Anak Lebih Sehat

Menurut drg. Fajar, salah satu kekuatan program ini adalah koordinasi lintas instansi, sehingga tidak ada anak sekolah yang tertinggal dalam pemeriksaan.

Ia juga mengajak masyarakat, terutama orang tua, untuk proaktif. Bila belum terjangkau, masyarakat dapat mengajukan permohonan melalui sekolah atau langsung ke Puskesmas terdekat.

“Program ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Semakin awal kita mengetahui kondisi kesehatan anak-anak, semakin besar peluang kita untuk melakukan tindakan pencegahan,” tegasnya.

Dengan sinergi yang terus diperkuat, Pemkab Bojonegoro bertekad mencetak generasi muda yang sehat, kuat, dan unggul—menjadi pilar penting dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dosen UNM Laporkan Rektor atas Dugaan Pelecehan, Prof. Karta Jayadi Bantah Keras Tuduhan

22 August 2025 - 18:53 WIB

KPK Gelar Survei Penilaian Integritas 2025, Pemkab Bojonegoro Imbau Warga Segera Isi WA Blast

21 August 2025 - 09:35 WIB

Demo Tolak Kenaikan PBB-P2 di Bone Ricuh, Massa Bentrok dengan Aparat

20 August 2025 - 11:49 WIB

Gejolak Kenaikan PBB, Pemkab Soppeng Justru Bebaskan Pajak Untuk Pedagang Kecil

19 August 2025 - 10:45 WIB

Bojonegoro Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Peringati HUT ke-80 RI

18 August 2025 - 16:23 WIB

Trending on Daerah