Karya Indonesia – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa militer Israel (IDF) akan melaksanakan apa pun keputusan yang diambil pemerintah terkait konflik di Jalur Gaza.
Pernyataan ini disampaikan di tengah munculnya laporan ketegangan antara pejabat militer dan politik mengenai kemungkinan pendudukan penuh wilayah Gaza.
Pernyataan Katz muncul setelah media lokal Israel menyebut adanya perbedaan pandangan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata (IDF), Letjen Eyal Zamir, terkait strategi militer lanjutan di Gaza.
“Setelah keputusan diambil oleh eselon politik, IDF akan melaksanakannya dengan tekad dan profesionalisme,” ujar Katz melalui akun media sosial X, Kamis (7/8).
Netanyahu dikabarkan akan segera mengumumkan rencana baru terkait Jalur Gaza, dan diperkirakan menggelar rapat kabinet keamanan pada hari yang sama untuk membahas perluasan operasi militer.
Letjen Zamir, menurut laporan televisi Kan dan Channel 12, memperingatkan bahwa pendudukan penuh atas Gaza bisa menjadi “jebakan” bagi militer Israel. Sebagai alternatif, ia menyarankan strategi pengepungan wilayah-wilayah tertentu yang diyakini menjadi basis pertahanan Hamas, disertai serangan terbatas.
Ketegangan ini terjadi saat perang Gaza memasuki bulan ke-23, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menjadi titik awal konflik bersenjata berkepanjangan. Sejauh ini, militer Israel telah merilis seruan evakuasi baru di beberapa area termasuk Gaza City dan Khan Younis, sebagai bagian dari persiapan operasi darat berikutnya.
Netanyahu sendiri menyatakan bahwa Israel harus “menuntaskan kekalahan Hamas” demi menjamin pembebasan para sandera yang masih ditahan di Gaza.