Karya Indonesia – Amerika Serikat mengerahkan kapal perangnya, USS Carl M. Levin, ke Pasifik Utara di tengah meningkatnya aktivitas militer gabungan Rusia dan China di sekitar kepulauan terluar Alaska.
Langkah ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pertemuan penting antara Presiden AS dan Presiden Rusia di Alaska pada Jumat (15/8) terkait perang Ukraina.
Juru bicara Armada Ketiga AS mengonfirmasi kepada Newsweek pada Rabu (13/8) bahwa kapal perusak tersebut tengah melakukan “operasi rutin” dan menegaskan Angkatan Laut AS kerap beroperasi di wilayah itu untuk mendukung pertahanan maritim.
Foto-foto resmi Angkatan Laut AS pada 30 Juli–6 Agustus menunjukkan kapal itu berada di lokasi yang dirahasiakan di Pasifik Utara. Analis intelijen sumber terbuka Evergreen Intel mengidentifikasi lokasi foto terakhir berada di dekat Pulau Adak, Kepulauan Aleut.
Sementara itu, kapal-kapal perang Rusia dan China yang melakukan patroli gabungan dilaporkan telah berlabuh di Timur Jauh Rusia pada Selasa (12/8), hanya sekitar 575 mil dari Pulau Attu, titik paling barat Kepulauan Aleut.
Patroli itu dimulai pekan lalu dan merupakan bagian dari kemitraan strategis “tanpa batas” antara kedua negara untuk menantang dominasi AS di kawasan.
China juga memperkuat kehadirannya di perairan Arktik dekat Alaska dengan mengirim lima kapal riset.
Komando Utara AS menyebut kapal-kapal tersebut berada di perairan internasional dan tidak mengancam langsung pertahanan AS, namun jumlahnya meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
USS Carl M. Levin, yang berbasis di Pearl Harbor, Hawaii, dioperasikan sejak 2023 dan memiliki kemampuan mencegat rudal balistik maupun jelajah. Sebelum penugasan ini, kapal tersebut mengikuti Los Angeles Fleet Week dan menjalani evaluasi teknis di California.
Armada Ketiga AS menegaskan, “U.S. 3rd Fleet bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk memajukan kebebasan navigasi, supremasi hukum, dan keamanan di Indo-Pasifik.”