Karya Indonesia – Pemerintah China menyatakan keterkejutannya atas serangan Israel terhadap rumah Sakit (RS) Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, yang menewaskan sedikitnya 20 orang termasuk lima jurnalis dari Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera.
“Kami terkejut dan mengutuk fakta bahwa tenaga medis dan jurnalis sekali lagi sangat disayangkan telah kehilangan nyawa dalam konflik ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Selasa (26/8/2025), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya.
Guo menambahkan, pihaknya menyampaikan belasungkawa kepada para korban serta simpati bagi keluarga mereka. Ia juga menegaskan China mendesak Israel segera menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza.
“Israel harus segera menghentikan operasi militernya di Gaza, mewujudkan gencatan senjata yang komprehensif, memulihkan pasokan kemanusiaan, serta mencegah krisis kemanusiaan berskala lebih besar,” tegas Guo.
Pernyataan ini muncul usai serangan udara Israel pada Senin (25/8) menghantam RS Nasser, menewaskan puluhan orang termasuk jurnalis yang sedang meliput. Tiga kantor berita besar – Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera – turut menyampaikan duka cita atas wafatnya kontributor mereka.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi insiden itu dengan menyebutnya sebagai “kecelakaan tragis” dan menyatakan militer Israel akan melakukan penyelidikan.
Menurut pengawas media internasional, hampir 200 jurnalis tewas selama dua tahun terakhir akibat konflik yang terus berlangsung di Gaza, menjadikannya salah satu periode paling mematikan bagi pekerja media.