Karya Indonesia – Kabar duka kembali menyelimuti Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Setelah sebelumnya diplomat Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal di tempat kosnya pada Juli 2025, kini seorang staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Peru, Zetro Leonardo Purba, tewas ditembak orang tak dikenal.
Zetro meninggal dunia pada Senin (1/9/2025) setelah ditembak tiga kali tak jauh dari kediamannya di wilayah Lince, Kota Lima, Peru. Ia dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi selama mengabdi di KBRI. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Respons Pemerintah Indonesia
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian ini. Ia langsung menghubungi Menteri Luar Negeri Peru untuk meminta investigasi menyeluruh.
“Kami sudah menyampaikan kepada pihak Kementerian Luar Negeri Peru dan kepolisian setempat untuk bisa menyelidiki kasus ini hingga tuntas,” kata Sugiono.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta, menyebutkan bahwa dugaan awal kasus penembakan ini berkaitan dengan perampokan. Informasi yang diterima, Zetro ditembak sesaat setelah mengambil sejumlah uang dari ATM.
“Belum ada indikasi tekanan, kecuali peristiwa beliau baru mengambil uang dari ATM. Jadi ada dugaan mirip perampokan,” ujarnya.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, menuturkan bahwa jenazah Zetro akan diotopsi pada Rabu (3/9/2025). Proses otopsi ini diperlukan untuk mendukung penyelidikan kepolisian Peru sebelum dilakukan pemulasaraan dan pemulangan jenazah ke Indonesia.
Desakan DPR RI
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, mendorong pemerintah agar memperkuat pengamanan para pegawai dan diplomat Indonesia di kawasan Amerika Latin yang dinilai rawan.
“Keamanan WNI adalah prioritas utama. Kami tidak ingin insiden ini terulang, apalagi jika ada potensi keterlibatan geng kriminal internasional atau praktik korupsi di tingkat lokal,” ujarnya.
Sukamta juga meminta pemerintah melibatkan organisasi internasional seperti Interpol dan PBB untuk mempercepat investigasi.
“Sekadar mengandalkan pihak Peru tidak cukup. Negara harus hadir dan tegas jika ada indikasi keterlibatan geng kriminal atau tindak terorisme transnasional,” tegasnya.
Komitmen Kemenlu
Selain mendorong investigasi, Kemenlu RI berkomitmen untuk menuntaskan pendidikan anak-anak Zetro sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya.
Hingga kini, pihak berwenang di Peru masih melakukan penyelidikan intensif atas kasus penembakan tersebut. Pemerintah Indonesia berharap hasil investigasi dapat segera mengungkap motif pelaku dan memastikan perlindungan maksimal bagi diplomat serta staf KBRI di seluruh dunia.