Karya Indonesia – Qatar menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi mediator internasional yang netral dan dipercaya, meski mendapat serangan militer dari Israel ke wilayah Doha.
Pernyataan resmi itu disampaikan Qatar pada Kamis (11/9/2025), dikutip dari Al Jazeera.
“Qatar akan tetap bertindak sebagai mitra internasional yang tepercaya dan tidak memihak untuk membangun keamanan dan stabilitas di kawasan dan sekitarnya, serta akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan wilayahnya,” demikian pernyataan pemerintah Qatar.
Qatar menilai serangan Israel merupakan upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mendiskreditkan peran dan kredibilitasnya. Namun, Qatar menegaskan tak akan gentar.
“Tak akan ada upaya yang terlewatkan dalam menghadapi dengan tegas segala upaya yang dapat melemahkan kedudukan dan perannya,” lanjut pernyataan tersebut.
Lebih jauh, Qatar juga berjanji akan meminta pertanggungjawaban Israel atas serangan tersebut.
“Kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan Netanyahu dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya yang ceroboh dan tidak bertanggung jawab, serta dihentikan,” kata juru bicara Qatar.
Qatar menegaskan komitmennya pada hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai landasan sikapnya.
Qatar selama ini dikenal aktif dalam berbagai upaya perdamaian internasional. Selain menjadi mediator utama dalam konflik Gaza, Qatar juga:
memfasilitasi perundingan perdamaian di Republik Demokratik Kongo,
mempelopori inisiatif penyatuan kembali anak-anak Ukraina yang terpisah akibat perang Rusia,
serta menjadi tuan rumah perundingan Taliban terkait proses perdamaian dan kemanusiaan di Afghanistan.
Dengan reputasi tersebut, Qatar menegaskan tak akan mundur dari peran strategisnya meskipun menghadapi tekanan militer maupun politik dari Israel.