Karya Indonesia – Kementerian Kesehatan menyampaikan sejumlah tantangan dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang terjadi di lapangan.
Kepala Biro Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat bahwa vaksin campak aman dan efektif dalam mencegah penyakit campak yang dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
Tantangan Utama di Lapangan
Kesadaran masyarakat rendah – Cakupan imunisasi belum optimal karena masih banyak warga yang tidak patuh.
Hoaks dan disinformasi – Ketidakpercayaan terhadap keamanan vaksin akibat informasi keliru di media sosial maupun lingkungan sekitar.
Faktor sosial-ekonomi – Gizi buruk, kondisi rumah, dan faktor budaya memperberat risiko komplikasi campak.
Keterbatasan sumber daya – Kekurangan SDM kesehatan dan anggaran, ditambah akses geografis yang sulit.
Deteksi dini lemah – Kapasitas petugas kesehatan dalam surveilans dan imunisasi respon KLB masih bervariasi.
Kepatuhan rendah – Isolasi bagi pasien campak sering tidak dijalankan karena penyakit dianggap ringan.
Kemenkes menekankan beberapa poin penting:
Vaksin campak aman, efektif, dan efek sampingnya ringan (misalnya demam atau ruam).
Campak dapat menyebabkan komplikasi serius: pneumonia, radang otak (ensefalitis), hingga kematian.
Vaksinasi juga melindungi kelompok rentan dan membantu memutus mata rantai penularan.
Upaya Penanggulangan Kemenkes
Penguatan surveilans campak-rubella dengan penyelidikan epidemiologi.
Pelacakan kontak dan identifikasi kasus tambahan yang berpotensi menularkan.
Isolasi kasus campak untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Pemberian vitamin A untuk mengurangi risiko komplikasi.
Respons imunisasi berupa Outbreak Response Immunization (ORI) dan imunisasi kejar.
Surat kewaspadaan dini kepada seluruh Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota terkait peningkatan kasus campak.
