Karya Indonesia – Pemerintah resmi meluncurkan delapan program akselerasi ekonomi pada 2025 dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja, insentif pajak, hingga perlindungan sosial bagi pekerja.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers bersama Menteri Keuangan di Istana Kepresidenan, Senin (15/9).
Airlangga menyebut program pertama adalah magang bagi lulusan perguruan tinggi (fresh graduate maksimal 1 tahun) dengan target 20 ribu peserta. Peserta akan mendapat uang saku setara UMP selama enam bulan, dengan total anggaran Rp198 miliar.
Selain itu, pemerintah memperluas insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) ke sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe dengan target 552 ribu pekerja. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp120 miliar.
Di bidang perlindungan sosial, pemerintah melanjutkan program bantuan pangan berupa beras 10 kilogram untuk Oktober–November senilai Rp7 triliun.
Sementara itu, program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) juga digulirkan bagi pekerja bukan penerima upah seperti sopir, kurir, hingga ojek online dengan subsidi iuran 50% untuk 731 ribu orang.
Pemerintah juga menurunkan bunga kredit perumahan pekerja BPJS Ketenagakerjaan dari BI rate +5% menjadi +3% untuk cicilan maupun DP rumah, serta +4% bagi pengembang. Skema ini ditargetkan mendukung program Presiden untuk menyediakan 3 juta rumah.
Program padat karya tunai juga dijalankan oleh Kementerian PUPR dan Kemenhub untuk 609 ribu penerima manfaat dengan anggaran total Rp5,3 triliun.
Selain itu, pemerintah mempercepat deregulasi melalui integrasi sistem OSS dengan RDTR di 50 daerah pada 2025.
Airlangga menegaskan sejumlah program akan diperpanjang hingga 2026, termasuk insentif PPh Final 0,5% untuk UMKM (Rp2 triliun), serta PPh 21 DTP bagi sektor pariwisata dan industri padat karya dengan target lebih dari 2,2 juta pekerja.
Program JKK dan JKM juga diperluas hingga mencakup petani, pedagang, nelayan, buruh bangunan, dan pekerja rumah tangga dengan target hampir 10 juta penerima manfaat.
Pemerintah menyiapkan program padat karya di berbagai sektor, mulai dari Koperasi Desa Merah Putih yang ditargetkan serap 681 ribu tenaga kerja, Kampung Nelayan Merah Putih hingga 200 ribu lapangan kerja, serta revitalisasi tambak dan modernisasi kapal nelayan dengan potensi penciptaan lebih dari 300 ribu pekerjaan.
Di sektor perkebunan, program penanaman kembali 870 ribu hektare lahan ditargetkan membuka lebih dari 1,6 juta lapangan kerja baru.
“Pemerintah juga menyiapkan tim akselerasi program prioritas lintas kementerian agar pelaksanaan program berjalan optimal,” pungkas Airlangga.