Karya Indonesia – Badan Gizi Nasional (BGN) bergerak cepat menyikapi maraknya kasus dugaan keracunan dalam program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang memastikan pihaknya membentuk Tim Investigasi Keracunan yang akan bekerja langsung di lapangan.
“Besok kami rapat untuk membuat tim investigasi ini. Jadi kami enggak omong-omong. Saya akan turun langsung bersama tim ahli kimia untuk mengecek di lapangan,” ujar Nanik saat dihubungi, Minggu (21/9/2025).
Nanik menyebut salah satu fokus awal tim investigasi adalah kasus keracunan ratusan pelajar di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Data dari RS Trikora Salakan mencatat hingga Kamis (18/9) pagi, 251 pelajar dari berbagai sekolah mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG.
“Kasus di Banggai adalah salah satu contoh yang langsung kita tindaklanjuti. Tim akan turun untuk memastikan penyebabnya,” tegasnya.
Selain Banggai, dugaan keracunan makanan MBG juga terjadi di beberapa daerah lain.
Maluku Belasan siswa SD Negeri 19 Kota Tual dilaporkan keracunan pada Kamis (18/9).
Jawa Barat Ratusan siswa dari tingkat SD hingga SMA di Kabupaten Garut mengalami hal serupa di hari yang sama.
NTB Sekitar 90 siswa MTsN dan SMAN di Kecamatan Empang diduga keracunan pada Rabu (17/9).
Kasus-kasus ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh dalam program MBG yang baru digulirkan pemerintah.
Sebagai langkah konkret, BGN juga akan membuka hotline pengaduan agar masyarakat bisa melapor langsung jika menemukan kasus serupa.
“Kami akan bikin hotline, supaya orang bisa segera melapor kalau ada keracunan,” jelas Nanik.
Dengan adanya tim investigasi dan mekanisme laporan cepat, BGN berharap kejadian serupa bisa diminimalisir sekaligus memastikan program MBG tetap berjalan aman bagi anak-anak di seluruh Indonesia.