Karya Indonesia – Gelombang perubahan besar mengguncang politik luar negeri Barat setelah Inggris, Australia, dan Kanada secara serentak mengakui kedaulatan negara Palestina pada Minggu (21/9).
Langkah bersejarah itu menandai pergeseran dramatis dari posisi lama negara-negara Barat, memicu kecaman keras Israel, dan menambah tekanan pada Amerika Serikat yang hingga kini tetap menolak pengakuan Palestina.
Ketiga negara tersebut menjadi anggota pertama dari kelompok ekonomi maju G7 yang melakukan pengakuan. Prancis disebut akan segera mengikuti, sementara Portugal sudah memastikan akan mengumumkan pengakuan resminya pada pembukaan Sidang Majelis Umum PBB di New York.
PM Inggris Keir Starmer: “Untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi rakyat Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina.”
PM Kanada Mark Carney: “Kanada mengakui Negara Palestina dan menawarkan kemitraan kami untuk membangun janji masa depan yang damai.”
PM Australia Anthony Albanese: “Keputusan ini mengakui aspirasi sah rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri.”
Pengakuan ini disambut hangat Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyebut langkah itu sebagai “penting dan perlu untuk perdamaian yang adil dan abadi sesuai legitimasi internasional.”
Sebaliknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras dan menyebut pengakuan tersebut “absurd” serta memperingatkan bahwa hal itu akan “membahayakan keberadaan Israel.”
Langkah ini muncul di tengah agresi Israel yang sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 65 ribu warga Gaza, sebagian besar sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa perbedaan pandangan soal status Palestina adalah “salah satu dari sedikit perbedaan” antara AS dan Inggris.
Hingga kini lebih dari 140 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina. Dengan bergabungnya tiga negara besar Barat, peluang bertambahnya dukungan internasional kian terbuka menjelang Sidang Majelis Umum PBB 22 September di New York.