Karya Indonesia – Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi panggung dua pandangan berbeda antara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dalam pidatonya, Trump mempertanyakan relevansi PBB dalam menjaga perdamaian dunia. Ia menuding organisasi internasional itu lebih sering hanya mengeluarkan surat pernyataan tanpa aksi nyata.
“Apa tujuan PBB? Yang mereka lakukan hanyalah menulis surat yang tegas dan tidak pernah menindaklanjuti. Itu hanya omong kosong, dan omong kosong tidak menyelesaikan perang,” ujar Trump, dikutip dari CNN.
Trump juga menyinggung sejumlah konflik yang menurutnya berhasil diredam oleh Amerika Serikat, seperti Israel-Iran, Kamboja-Thailand, hingga Armenia-Azerbaijan.
Dalam kesempatan itu, Trump kembali menyebut perubahan iklim sebagai “penipuan terbesar” dan memuji langkah AS keluar dari Paris Agreement.
Ia mendorong negara lain agar menolak kebijakan penanganan perubahan iklim.
Terkait konflik di Gaza, Trump menolak pengakuan sepihak terhadap Palestina sebagai negara. Ia justru meminta PBB fokus pada tuntutan pembebasan sandera oleh Hamas.
“Mereka yang menginginkan perdamaian harus bersatu dengan satu pesan: bebaskan para sandera sekarang juga,” tegasnya.
Usai Trump, giliran Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya. Berbeda dengan Trump, Prabowo menegaskan bahwa PBB tetap memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas global.
“Kita membutuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Indonesia akan terus mendukungnya. Dunia membutuhkan persatuan bangsa-bangsa yang kuat,” kata Prabowo yang disambut tepuk tangan delegasi.
Prabowo juga menegaskan bahwa perubahan iklim adalah nyata. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar, telah merasakan dampak langsung kenaikan permukaan laut.
Ia mengungkapkan rencana pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 480 km yang diproyeksikan rampung dalam 20 tahun sebagai langkah mitigasi.
Prabowo menutup pidatonya dengan menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai jalan damai bagi konflik Israel-Palestina.
“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel,” ujarnya. Pernyataan itu kembali menuai tepuk tangan meriah, bahkan sejumlah delegasi memberikan standing ovation.
Pidato Prabowo diakhiri dengan ajakan melanjutkan perjuangan kemanusiaan.
“Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai para pendahulu kita, dan harus kita selesaikan,” tutupnya.