Karya Indonesia – Topan Ragasa ditetapkan sebagai badai terkuat yang melanda Asia sepanjang tahun 2025.
Badai yang terbentuk di Samudra Pasifik Barat ini pertama kali menghantam Filipina, lalu bergerak ke Taiwan, Hong Kong, hingga China.
Dengan kecepatan angin maksimum 265 km/jam, Ragasa masuk kategori super typhoon atau Kategori 5 dalam skala Saffir-Simpson.
Kekuatan ekstrem tersebut menimbulkan korban jiwa, pengungsian massal, serta kerusakan infrastruktur besar di sejumlah negara.
Topan Ragasa lahir di utara Yap, Samudra Pasifik Barat, pada pertengahan September 2025. Fenomena ini pertama kali terpantau di Laut Filipina timur, dekat Pulau Luzon, pada Minggu (21/9).
Penguatan badai dipicu oleh suhu laut yang sangat hangat, kondisi atmosfer mendukung, serta pola angin yang mempercepat intensifikasi. Sehari kemudian, Senin (22/9), statusnya meningkat menjadi super topan, dengan kecepatan angin 165 mil per jam atau 265 km/jam.
Ragasa disebut sebagai badai terkuat tahun ini karena memiliki:
Kecepatan angin ekstrem hingga 265 km/jam,
Tekanan udara sangat rendah di pusat badai,
Mata badai sempurna yang stabil,
serta mengalami fenomena eyewall replacement cycle (pergantian dinding badai) namun tetap mempertahankan kekuatan besar.
Nama Ragasa diberikan sebagai sebutan resmi topan kali ini. Dalam bahasa Filipina, ragasa berarti “gerakan cepat”, mencerminkan karakter badai yang agresif melintasi negara demi negara.