Karya Indonesia, Bojonegoro – Para pendamping desa di Kabupaten Bojonegoro didorong untuk memperkuat peran dalam mendukung akselerasi pembangunan desa sekaligus menyukseskan program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang digagas pemerintah. Koperasi ini diharapkan menjadi basis ketahanan pangan dan penggerak ekonomi lokal.
Dorongan tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) yang digelar Pemkab Bojonegoro di ruang Angling Dharma, Sabtu (27/9).
Kepala Dinas PMD Kabupaten Bojonegoro, Machmuddin, menyampaikan bahwa pendamping desa memiliki kontribusi nyata terhadap peningkatan status desa. Data menunjukkan, sejak 2023 Bojonegoro berhasil keluar dari kategori desa berkembang, dengan capaian 352 desa mandiri pada 2025.
“Pendamping desa adalah mitra strategis pemerintah desa. Mereka memastikan setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Karena itu, keberadaan pendamping sangat dibutuhkan dan kuotanya perlu ditambah,” tegas Machmuddin.
Rakor juga menghadirkan Prof. Zainuddin Maliki, Penasehat Menteri Desa dan PDT. Ia menekankan pentingnya desa sebagai pilar utama ketahanan pangan sesuai Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo. Salah satu implementasi nyata adalah penguatan KDMP.
“Koperasi tidak bisa berjalan sendiri tanpa pendampingan intensif. Maka pendamping desa harus hadir, baik dalam literasi keuangan maupun penyusunan business plan sesuai potensi masing-masing desa,” jelas Prof. Zainuddin.
Sementara itu, Kustini, pendamping desa Kecamatan Padangan, memaparkan bahwa KDMP di wilayahnya sudah memiliki kantor sejak 31 Agustus lalu. Koperasi tersebut kini mengelola berbagai unit usaha, seperti distribusi LPG 3 kg bekerja sama dengan Pertamina, penyediaan pupuk, sembako, hingga pusat kuliner melalui kerja sama dengan BUMDes.
“Alhamdulillah, kantor koperasi sudah berdiri lengkap dengan gerai sembako, gudang pupuk, dan pujasera. Ini menjadi bukti nyata peran koperasi dalam memperkuat ekonomi desa,” ujarnya.
Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa dengan pendampingan yang kuat, KDMP mampu tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat di Bojonegoro.