Karya Indonesia, Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) menggelar Training of Facilitator (ToF) bagi pendamping Program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) di Pendopo Malowopati, Rabu (1/10/2025).
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah menyampaikan, GAYATRI merupakan inovasi Bupati Setyo Wahono bersama dirinya pada 2025 untuk menekan angka kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat di sektor peternakan.
Dalam APBD 2025, program ini menyasar 400 keluarga penerima manfaat (KPM) di 10 desa dari 5 kecamatan, dengan rencana penambahan menjadi 5.000 KPM pada P-APBD.
Jika seluruh desa turut mengalokasikan dana desa (DD) bidang ketahanan pangan, maka jumlah KPM dapat mencapai 9.400 keluarga. Tambahan lain berasal dari skema CSR perusahaan sebanyak 544 KPM.
“Maka harapannya dapat diberikan merata kepada seluruh desa. Jika ada desa yang belum menerima di 2025, akan direalisasi di 2026–2027,” ujar Wabup.
Selain ayam petelur melalui GAYATRI, Pemkab juga meluncurkan program Domba Kesejahteraan dengan total 1.200 KPM, serta program Kolega.
Sementara itu, Sekretaris Disnakkan Bojonegoro Elfia Nuraini menjelaskan ToF digelar secara hybrid (online dan offline) mulai 3–24 Oktober 2025. Pelatihan terbagi dalam 4 gelombang dan 16 angkatan, hasil kerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.
“Peserta ToF sebanyak 560 orang, terdiri dari 419 perwakilan desa, 11 perwakilan kelurahan, 28 perwakilan kecamatan, dan 102 pendamping peternakan,” jelasnya.
Ia menambahkan, Program GAYATRI juga telah mengantarkan Bojonegoro meraih Juara 1 tingkat Jawa Timur dalam lomba penilaian manajemen kelompok agribisnis peternakan komoditas unggas melalui Kelompok Tani Ternak Sumber Unggas Jaya Desa Margomulyo, Kecamatan Balen.
Elfia berharap, melalui ToF ini para pendamping mampu menyusun strategi efektif agar KPM bisa meningkatkan jumlah ayam petelur, mengembangkan usaha berkelanjutan, serta berkontribusi nyata pada ketahanan pangan dan penurunan angka kemiskinan di Bojonegoro.