Karya Indonesia – Forum Mahasiswa Cinta Tanah Air (FMCTA) melakukan audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia sebagai bentuk partisipasi pemuda dalam memastikan pemilihan umum (pemilu) berlangsung jujur, adil, dan transparan.
Dalam pertemuan yang digelar di kantor pusat KPU, Ketua Umum FMCTA, Imam Saiful menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga keutuhan dan kualitas demokrasi Indonesia.
“Demokrasi tidak hanya berhenti pada pemilu saja. Tapi sebagai mahasiswa, kita juga harus memastikan jalannya demokrasi yang transparan dan berintegritas,” ujar Imam Saiful.
FMCTA, yang dikenal sebagai organisasi mahasiswa dengan fokus pada nilai kebangsaan dan pendidikan politik, menyampaikan sejumlah rekomendasi.
Di antaranya, pentingnya pendidikan politik bagi mahasiswa dan pemuda, peningkatan partisipasi publik, serta pemberantasan praktik politik uang yang dinilai merusak moral dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.
KPU Apresiasi Kepedulian Mahasiswa
Kepedulian mahasiswa terhadap masa depan demokrasi ini mendapat tanggapan positif dari pihak KPU.
Andi Setyo Pranata, Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU RI, mengapresiasi langkah FMCTA yang dinilai sebagai wujud nyata kolaborasi generasi muda dengan penyelenggara pemilu.
“KPU membuka kesempatan luas untuk berkolaborasi dengan generasi muda. Kami berkomitmen menjaga jalannya demokrasi yang adil dan jujur, tapi kami tidak bisa bergerak sendiri. Kolaborasi dari berbagai pihak, terutama mahasiswa, sangat dibutuhkan,” kata Andi.
Ia menambahkan, KPU akan terus mengevaluasi dan menjaga kepercayaan publik dengan berpegang pada aturan yang berlaku.
“Kami akan terus evaluasi dan menjaga sensitivitas masyarakat karena itu sangat berpengaruh terhadap kepercayaan publik. Jika kami berpegang pada aturan, pemilu akan berjalan jujur dan adil — dan itu komitmen kami,” tambahnya.
Komitmen Bersama Jaga Demokrasi
Audiensi ditutup dengan komitmen bersama antara FMCTA dan KPU untuk terus menjaga integritas dan keterbukaan demokrasi Indonesia.
FMCTA berencana melanjutkan kerja sama melalui program pendidikan politik, pelatihan relawan demokrasi, dan kegiatan sosial yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilu.
“Kami, Mahasiswa Cinta Tanah Air, siap menjadi mitra kolaboratif dan kritis KPU untuk membangun demokrasi yang bersih dan berintegritas,” pungkas Imam Saiful penuh semangat.
