Karya Indonesia – Amerika Serikat mengklaim bahwa Ukraina telah menyetujui kerangka perjanjian perdamaian yang diperbarui dengan Rusia dalam pembicaraan delegasi AS–Ukraina di Swiss pada Minggu (23/11).
“Sebagai hasil dari diskusi tersebut, para pihak telah merumuskan kerangka perdamaian yang diperbarui dan diperjelas,” demikian pernyataan Gedung Putih yang dikutip AFP.
Meski begitu, Kyiv disebut masih mengupayakan sejumlah perubahan atas draf perjanjian yang dinilai terlalu mengakomodasi tuntutan keras Moskow. Dalam dokumen berisi 28 poin tersebut, Ukraina diminta menyerahkan wilayah, mengurangi kemampuan militernya, serta berjanji tidak akan pernah bergabung dengan NATO.
Pengumuman mengenai rancangan baru ini menegaskan bahwa telah terjadi penyesuaian setelah proses negosiasi berjalan.
Pernyataan bersama AS–Ukraina menyebutkan bahwa pembicaraan berlangsung konstruktif dan penuh rasa saling menghormati.
“Diskusi menunjukkan kemajuan berarti dalam menyelaraskan posisi dan mengidentifikasi langkah-langkah berikut yang jelas,” bunyi pernyataan itu.
Kedua pihak kembali menegaskan bahwa setiap kesepakatan perdamaian di masa depan harus sepenuhnya menghormati kedaulatan Ukraina serta menghasilkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
Mereka juga sepakat untuk melanjutkan penyempurnaan proposal bersama dalam beberapa hari mendatang.
Ringkasan Gedung Putih turut menyebutkan bahwa Rubio dan timnya kembali menegaskan komitmen Washington untuk memastikan bahwa kedaulatan, keamanan, dan masa depan kemakmuran Ukraina tetap menjadi pusat dari proses diplomatik yang tengah berlangsung.
