Karya Indonesia – Polisi mengungkap kronologi tewasnya AI, ayah tiri yang menjadi tersangka pembunuhan bocah Alvaro Kiano Nugroho (6).
AI ditemukan tak bernyawa setelah mengakhiri hidupnya sendiri di ruang konseling Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (23/11).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menjelaskan bahwa sekitar pukul 06.00 WIB, tersangka meminta izin kepada penyidik untuk pergi ke toilet.
“Tersangka izin ke toilet seolah-olah sudah buang air di celana,” ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (24/11/2025).
Sebelumnya, AI diberi celana pendek oleh penyidik karena aturan pemeriksaan tidak memperbolehkan tersangka menggunakan celana panjang. Namun, setelah celana pendek itu kotor, AI meminta agar celana panjangnya dikembalikan.
“Karena celana pendek itu kotor, dia minta diganti dengan celana panjang,” kata Budi.
Tak lama setelah pergantian celana, seorang saksi berinisial G—yang saat itu juga sedang diperiksa—melihat AI dari bilah kaca pintu ruang konseling sudah dalam posisi gantung diri menggunakan celana panjang tersebut.
“Sekitar pukul 06.30 sampai 08.00 atau 09.00 WIB, saksi melihat tersangka sudah menghilangkan nyawanya dengan cara gantung diri,” jelas Budi.
Kasus ini mencuat kembali setelah Alvaro dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025. Pada Minggu (23/11), polisi menemukan kerangka manusia di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor, yang diduga kuat merupakan Alvaro.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa identifikasi masih harus menunggu hasil DNA dan pemeriksaan laboratorium forensik.
“Kita butuh kepastian melalui pengecekan DNA dan Labfor. Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” ujarnya.
Ibu Alvaro, Arumi, tengah dalam perjalanan dari Malaysia menuju Jakarta untuk proses pengambilan sampel DNA. Kakek Alvaro, Tugimin, mengatakan komunikasi sementara terputus karena Arumi masih dalam penerbangan.
“Sekarang lagi dalam perjalanan. Namun kita belum bisa komunikasi,” kata Tugimin di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
