Karya Indonesia — Presiden RI, Prabowo Subianto menyindir keras para pemegang konsesi sumber daya alam yang dinilai menyalahgunakan kewenangan dengan membawa keuntungan ke luar negeri.
Menurut Prabowo, praktik tersebut merugikan kepentingan nasional dan rakyat Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/12/2025).
“Kalau mereka yang memegang konsesi menyalahgunakan, mengambil keuntungan tetapi keuntungannya dibawa ke luar negeri dan tidak ditaruh di dalam negeri, itu merugikan kepentingan nasional dan kepentingan rakyat Indonesia,” tegas Prabowo.
Presiden menilai sikap tersebut sebagai bentuk ketidakpatuhan dan tidak menghormati Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya anggap itu tidak menghormati Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Keuntungan Harus Kembali ke Dalam Negeri
Prabowo menekankan bahwa pemegang berbagai bentuk konsesi, mulai dari Hak Guna Usaha (HGU), Hutan Tanaman Industri (HTI), Hak Pengusahaan Hutan (HPH), hingga Izin Usaha Pertambangan (IUP), wajib menempatkan keuntungan usaha mereka di dalam negeri.
“Menerima konsesi, menerima HGU, HTI, HPH, IUP, menerima izin tambang, mendapat keuntungan, tetapi keuntungannya tidak mau ditaruh di Indonesia, saya anggap itu tidak menguntungkan kepentingan nasional dan kepentingan rakyat,” kata Prabowo.
Ia menegaskan bahwa praktik tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
“Kalau kita membiarkan itu terus, kita lalai. Kita tidak pantas untuk menjalankan pemerintahan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengingatkan bahwa kekayaan alam Indonesia harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan hanya dinikmati oleh segelintir pihak.
“Tidak boleh segelintir orang menikmati kekayaan Indonesia. Rakyat masih banyak yang susah. Itu tidak bisa,” tegasnya.
Presiden turut memberi peringatan keras kepada jajaran pejabat negara, khususnya pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), agar serius menjaga dan mengelola uang rakyat.
“Saya ingatkan benar-benar, terutama Dirut-dirut Himbara. Kalau saudara tidak sadar bahwa saudara harus menjaga uang rakyat untuk kepentingan rakyat, saudara lalai,” kata Prabowo.
Ia menutup dengan ajakan kepada seluruh elemen pemerintah dan pemangku kepentingan untuk bekerja sungguh-sungguh demi kemakmuran bangsa dan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
