Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Internasional

Lebih dari 1.000 Tewas dalam Bentrokan Sekte di Pesisir Suriah, Presiden Sharaa Serukan Perdamaian

Perbesar

Lebih dari 1.000 Tewas dalam Bentrokan Sekte di Pesisir Suriah, Presiden Sharaa Serukan Perdamaian

Karya Indonesia – Kekerasan mematikan pecah di wilayah pesisir Suriah, menewaskan sedikitnya 1.018 orang dalam empat hari terakhir. Bentrokan antara pasukan keamanan pemerintah baru dan loyalis mantan rezim Bashar al-Assad ini menjadi yang terburuk sejak penggulingan Assad pada Desember 2024.

Presiden Ahmed al-Sharaa, yang memimpin koalisi Islamis yang menggulingkan Assad, menyerukan persatuan nasional dalam pidatonya di Masjid Damaskus, Minggu (9/3/2025). “Kita harus menjaga perdamaian sipil dan hidup berdampingan di negara ini,” katanya, merujuk pada eskalasi kekerasan di jantung wilayah minoritas Alawite, basis kekuasaan Assad.

Korban Sipil Mendominasi
Menurut Syrian Observatory for Human Rights , 745 warga sipil tewas di provinsi Latakia dan Tartus, sebagian besar dalam “eksekusi” oleh pasukan keamanan atau kelompok pro-pemerintah. Sementara 125 anggota pasukan keamanan dan 148 pejuang loyalis Assad juga menjadi korban.

“Rumah-rumah dijarah, penduduk dieksekusi di tempat,” ujar Rami Abdel Rahman, direktur Observatory, seperti dikutip AFP .

Di Baniyas, kota pelabuhan yang didominasi komunitas Alawite, warga Samir Haidar (67) mengaku kehilangan dua saudara laki-laki dan keponakannya. “Kelompok bersenjata asing menyerbu rumah kami,” katanya, merujuk pada dugaan keterlibatan pejuang asing dalam serangan tersebut.

Pemerintah Baru Berupaya Kendalikan Situasi
Pasukan keamanan dikerahkan ke Latakia, Jableh, dan Baniyas untuk memulihkan ketertiban. Juru bicara Kementerian Pertahanan Hassan Abdul Ghani mengklaim pasukan telah “menguasai kembali wilayah-wilayah kritis”.

“Setiap serangan terhadap warga sipil atau properti dilarang keras,” tegasnya dalam pernyataan video yang dirilis kantor berita resmi SANA .

Namun, situasi tetap genting. Sekolah-sekolah di Latakia dan Tartus ditutup hingga Senin (10/3) menyusul ketidakstabilan keamanan. SANA juga melaporkan pemadaman listrik total di Latakia akibat sabotase jaringan oleh loyalis Assad.

Akar Konflik: Penangkapan dan Sekte
Bentrokan dipicu penangkapan seorang tersangka di desa Alawite pada Kamis (6/3). Kelompok loyalis Assad menolak penangkapan itu, memicu pertempuran bersenjata. Wilayah pesisir Mediterania, yang menjadi basis Alawite, kini menjadi arena pertarungan kekuasaan pasca-jatuhnya Assad.

Dunia Internasional Mengutuk
PBB dan Uni Eropa mengutuk kekerasan ini, mendesak pemerintah Suriah untuk melindungi warga sipil. Sementara itu, kelompok hak asasi manusia menyoroti kegagalan pemerintah baru dalam mencegah eskalasi sektarian.

“Ini bukan sekadar konflik politik, tapi perang identitas yang mengancam masa depan Suriah,” kata Lynn Maalouf, direktur Amnesty International untuk Timur Tengah.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Presiden Putin Sampaikan Belasungkawa kepada Presiden Prabowo atas Bencana di Sumatra

1 December 2025 - 11:20 WIB

Elon Musk Gratiskan Layanan Starlink untuk Wilayah Terdampak Banjir di Indonesia

30 November 2025 - 17:59 WIB

Zelensky Tegaskan Tidak Akan Serahkan Wilayah Ukraina kepada Rusia untuk Akhiri Perang

28 November 2025 - 13:15 WIB

Komandan Senior Hizbullah Tewas Diserang Israel, Iran Ancam Balas ke Tel Aviv

26 November 2025 - 09:08 WIB

AS Klaim Ukraina Setuju Kerangka Perjanjian Perdamaian Baru dengan Rusia

24 November 2025 - 12:55 WIB

Trending on Internasional