Karya Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun tampaknya mulai menunjukkan titik terang menuju perdamaian. Ukraina dilaporkan menerima usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata selama 30 hari dan bersedia membuka perundingan langsung dengan Rusia.
Pengumuman ini disampaikan setelah pertemuan penting di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (11/3/2025), yang dihadiri oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Meskipun tidak ada perwakilan resmi dari Kremlin dalam pertemuan tersebut, langkah ini menjadi harapan besar untuk mengakhiri konflik yang telah menelan banyak korban jiwa dan kerugian ekonomi global.
Tawaran Gencatan Senjata Disambut Positif oleh Ukraina
“Hari ini kami mengajukan tawaran yang telah diterima Ukraina, yaitu untuk mengadakan gencatan senjata dan memulai perundingan segera,” kata Rubio kepada wartawan setelah hampir sembilan jam perundingan intensif, dikutip AFP, Rabu (12/3/2025).
Rubio menambahkan bahwa proposal ini akan segera disampaikan kepada pihak Rusia. “Bola kini ada di tangan mereka. Jika mereka menolak, maka kita semua akan tahu apa hambatan bagi perdamaian di sini,” ujar Rubio.
Pernyataan ini menjadi langkah signifikan setelah hubungan tegang antara Zelensky dan Trump sempat mencuat pada akhir Februari lalu. Saat itu, Zelensky meninggalkan Gedung Putih lebih awal setelah perselisihan terkait bantuan militer dan intelijen AS ke Ukraina. Namun, pertemuan di Jeddah membuka peluang baru untuk rekonsiliasi antara kedua belah pihak.
Trump Siap Bicara dengan Putin
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyambut baik kemajuan ini dan mengindikasikan kemungkinan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat.
“Yah, saya harap itu akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, saya ingin melihatnya,” kata Trump saat ditanya wartawan soal gencatan senjata Rusia-Ukraina.
“Saya tahu kami akan mengadakan pertemuan besar dengan Rusia besok dan beberapa percakapan hebat diharapkan akan terjadi,” tambahnya.
Langkah ini menandai perubahan sikap signifikan dari Trump, yang sebelumnya dikenal karena komentar kontroversial terkait konflik ini.
Zelensky: “Kami Ingin Perdamaian”
Dalam pidato malamnya di Arab Saudi, Zelensky menyatakan apresiasinya atas dukungan AS terhadap upaya perdamaian. Ia juga menyebut percakapan dengan Trump sebagai “konstruktif”.
“Pihak Amerika memahami argumen kami, memahami usulan kami, dan saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump atas dialog yang produktif antara tim kami,” kata Zelensky.
Ia menegaskan bahwa Ukraina siap untuk bernegosiasi demi mengakhiri perang, tetapi juga memperingatkan bahwa proses ini harus adil dan menghormati kedaulatan negaranya.
Bantuan Militer AS Kembali Mengalir
Sebagai bagian dari kesepakatan, AS menyatakan akan segera melanjutkan bantuan militer dan intelijen ke Ukraina, yang sempat dibekukan akhir-akhir ini. Rubio menegaskan bahwa dukungan ini adalah bentuk komitmen AS terhadap stabilitas Ukraina.
“Kami akan memastikan Ukraina memiliki alat yang dibutuhkan untuk melindungi dirinya sendiri, sambil mendukung proses perdamaian,” ucap Rubio.
Kesepakatan Mineral Ukraina-AS Dipercepat
Selain gencatan senjata, Ukraina dan AS juga sepakat untuk mempercepat negosiasi terkait akses AS ke kekayaan mineral strategis Ukraina. Ini merupakan salah satu syarat utama yang diminta Trump sebagai kompensasi atas bantuan senjata senilai miliaran dolar yang diberikan AS di bawah pemerintahan Joe Biden sebelumnya.
Perjanjian ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mendukung pemulihan ekonomi Ukraina pasca-perang.
Rusia Belum Memberikan Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Kremlin terkait proposal gencatan senjata ini. Namun, jika Rusia menerima tawaran ini, ini akan menjadi langkah besar menuju penghentian konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Harapan Dunia untuk Perdamaian
Konflik antara Rusia dan Ukraina sejak Februari 2022 telah menimbulkan dampak global, termasuk krisis pangan, energi, dan geopolitik. Langkah menuju gencatan senjata dan perundingan damai ini diharapkan dapat membawa stabilitas kembali ke kawasan dan dunia.
Namun, tantangan masih ada. Keberhasilan gencatan senjata ini sangat bergantung pada komitmen kedua belah pihak untuk menjaga perdamaian dan menghormati kesepakatan yang dicapai antara Ukraina dengan Rusia