Karya Indonesia — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan kekagumannya terhadap sejarah dan tokoh-tokoh besar Turki dalam pidatonya di hadapan parlemen Turki.
Dalam lawatan resminya ke Ankara, Prabowo mengungkapkan bahwa sejak muda, ia telah mengidolakan sosok Mustafa Kemal Ataturk dan Sultan Muhammad Al-Fatih, tokoh penting dalam sejarah modern dan kekaisaran Ottoman.
“Saudara-saudara yang saya hormati, saya sendiri secara pribadi adalah pengagum sejarah Turkiye. Saya belajar tentang sejarah Turkiye, saya terinspirasi oleh sejarah Turkiye, oleh sejarah saudara-saudara sekalian,” ujar Prabowo di tengah ruang sidang parlemen Turki.
Prabowo bahkan menyebutkan bahwa di rumah dan kantornya di Jakarta, terdapat patung Mustafa Kemal Ataturk—pendiri Republik Turki modern. “Kalau saudara datang ke kantor saya di Jakarta, kalau saudara datang ke rumah saya di Jakarta, ada patung Mustafa Kemal Ataturk,” ungkapnya.
Dalam pidatonya yang penuh kehangatan dan kekaguman itu, Prabowo menegaskan bahwa Turki menempati tempat khusus di hati rakyat Indonesia. Ia menyebut Turki sebagai salah satu peradaban Muslim terbesar yang memiliki pengaruh kuat dalam sejarah bangsa Indonesia, terutama dalam konteks hubungan historis dengan Kesultanan Utsmaniyah.
“Turki adalah penerus peradaban Utsmani dan peradaban Ottoman,” ucap Prabowo.
Ia juga menyinggung bantuan historis yang pernah diberikan Kekaisaran Ottoman kepada sultan-sultan di Sumatra seperti Aceh dan Deli Serdang, dalam melawan penjajahan Barat. Menurutnya, memori tentang hubungan tersebut masih hidup di tengah masyarakat.
“Sampai hari ini tiap kali saya mengunjungi daerah-daerah sebagai politisi, saya berkampanye, saya ke Sumatera, saya ke Aceh, saya ke Deli Serdang, mereka cerita bahwa dulu kakek-kakek mereka dilatih, dibantu oleh perwira-perwira, prajurit-prajurit dari kekaisaran Ottoman,” kisahnya.
Mengakhiri pidatonya, Prabowo menyatakan kedekatannya secara personal dan politik dengan Turki. Ia menyebut dirinya sebagai politisi Indonesia yang paling sering berkunjung ke negara tersebut.
“Mungkin, saya adalah politisi Indonesia yang paling sering ke Turkiye, mungkin pemerintah Anda bisa mencatat, hampir tiap tahun saya hadir di Türkiye,” ujarnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki, baik di bidang politik, pertahanan, ekonomi, maupun budaya.