Karya Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia siap membuka peluang diskusi komprehensif untuk memperkuat kerja sama dengan Rusia di berbagai bidang strategis.
Fokus utama kerja sama ini mencakup sektor perbankan dan keuangan, termasuk skema pembayaran serta kerja sama retail.
“Indonesia membuka diri untuk melakukan diskusi komprehensif terkait peningkatan kerja sama di bidang perbankan dan keuangan dengan Rusia, termasuk kerja sama retail, hingga skema pembayaran,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (22/6/2025).
Pernyataan ini disampaikan setelah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Moskow, yang diwarnai oleh serangkaian kesepakatan penting antara kedua negara.
Salah satu pencapaian signifikan adalah pembukaan kembali jalur penerbangan langsung Moskow-Denpasar PP oleh maskapai penerbangan asal Rusia, Aeroflot , yang melayani tiga hingga empat kali penerbangan per minggu.
Dorongan untuk Meningkatkan Penerbangan Langsung
Airlangga menyambut baik langkah ini dan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah secara langsung meminta Rusia untuk menambah frekuensi penerbangan mingguan saat bertemu dengan Presiden Vladimir Putin .
“Presiden Prabowo Subianto juga telah meminta Rusia untuk menambah jadwal terbang per minggunya pada saat bertemu dengan Presiden Vladimir Putin,” kata Airlangga.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) telah berhasil merampungkan Perundingan I-EAEU FTA secara substansial. Perjanjian dagang ini diharapkan dapat ditandatangani pada tahun ini setelah beberapa hal teknis diselesaikan.
“Saya mendorong kedua pihak untuk secepatnya menyelesaikan beberapa hal teknis dan harapannya dapat ditandatangani pada tahun ini,” tambahnya.
Potensi Kerja Sama Strategis
Airlangga juga mengundang para pelaku usaha dari Rusia untuk meningkatkan kolaborasi dengan mitra strategis di Indonesia. Dia menyoroti sejumlah potensi besar yang bisa dikembangkan lebih lanjut, antara lain:
Mineral Kritis : Pengembangan industri mineral kritis yang menjadi bahan baku penting untuk teknologi masa depan.
Baterai Kendaraan Listrik : Kolaborasi dalam pengembangan baterai untuk kendaraan listrik, sejalan dengan agenda transisi energi global.
Hilirisasi Produk Minyak Sawit : Peningkatan nilai tambah produk kelapa sawit melalui hilirisasi untuk memenuhi permintaan pasar internasional.
Ekspor Gandum dan Produk Pertanian Rusia : Penjajakan kerja sama untuk memperluas ekspor produk pertanian Rusia, termasuk gandum, ke Indonesia.
“Terdapat banyak potensi kerja sama yang perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti mineral kritis, pengembangan baterai untuk kendaraan listrik, hilirisasi produk minyak sawit, serta ekspor produk pertanian asal Rusia, termasuk gandum,” ungkap Airlangga.
Momentum Positif Hubungan Indonesia-Rusia
Kunjungan Presiden Prabowo ke Moskow dan hasil-hasil positif yang dicapai menunjukkan momentum yang baik dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia.
Selain kerja sama ekonomi, kedua negara juga terus menjajaki peluang kolaborasi di bidang pendidikan, transportasi, digitalisasi, dan investasi.
Pembukaan kembali jalur penerbangan langsung Moskow-Denpasar diharapkan dapat meningkatkan arus wisatawan Rusia ke Bali, yang merupakan salah satu destinasi favorit mereka. Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal di Indonesia.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Rusia, Airlangga optimistis bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi kedua negara. Dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan implementasi program-program kerja sama tersebut berjalan lancar.
“Kami berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat kedua negara,” tutup Airlangga
