Karya Indonesia, Bojonegoro – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melaksanakan Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025 mulai Agustus hingga Oktober mendatang.
Inspektorat Kabupaten Bojonegoro mengimbau seluruh pihak yang menerima pesan WhatsApp Blast dari KPK agar segera mengisi survei tersebut.
Kick Off SPI digelar pada Selasa (19/8/2025) di Bojonegoro. Acara ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali upaya pencegahan korupsi dan pengendalian gratifikasi (internalisasi).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, Wakil Bupati, Nurul Azizah, Pj Sekda, Inspektur, serta seluruh kepala perangkat daerah.
Inspektur Inspektorat Bojonegoro, Teguh Prihandono, melalui Irban Pencegahan Tipikor Rahmat Junaidi menjelaskan, hingga Kamis (14/8/2025) terdapat 6.529 calon responden yang datanya sudah diverifikasi KPK.
Jumlah itu terdiri dari 1.081 responden internal, 5.428 responden eksternal, dan 20 responden kategori eksper.
“Responden internal adalah pegawai Pemkab Bojonegoro. Responden eksternal mencakup pengguna layanan dan penerima manfaat, sedangkan responden eksper meliputi pensiunan ASN, anggota DPRD, jurnalis lokal, hingga NGO yang pernah bekerja sama dengan pemerintah daerah,” jelas Rahmat.
Ia menambahkan, jumlah responden bersifat dinamis sesuai kebutuhan survei. Karena itu, masyarakat yang menerima WA Blast resmi bercentang hijau dari KPK diimbau segera mengisi survei dengan jujur.
“Pertanyaannya tidak banyak dan mudah dijawab. Yang penting jujur. Survei ini bermanfaat untuk memetakan risiko korupsi dan memperbaiki sistem antikorupsi di Bojonegoro. Dengan begitu, masyarakat bisa ikut serta menjadi agen perubahan,” ungkap Rahmat yang juga Penyuluh Anti Korupsi (Paksi).
Adapun tujuan SPI adalah meningkatkan kesadaran risiko korupsi sekaligus mendorong perbaikan sistem tata kelola pemerintahan. Hasil survei diharapkan menjadi landasan nyata dalam upaya pencegahan serta pemberantasan korupsi di Kabupaten Bojonegoro.