Karya Indonesia – Al Jazeera melaporkan bahwa Israel melancarkan serangan ke enam negara sejak awal pekan ini, yakni Palestina, Lebanon, Suriah, Tunisia, Qatar, dan Yaman. Dalih Israel: melumpuhkan Hamas, kelompok penguasa Gaza Palestina.
Di Gaza, bombardir Israel menewaskan lebih dari 150 orang sejak Senin, termasuk anak-anak dan warga sipil yang kelaparan. Lebih dari 64.000 warga Palestina telah tewas sejak agresi dimulai, sekitar 20.000 di antaranya anak-anak.
Komunitas internasional mengecam keras, sebagian menyebutnya genosida, sementara Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi PM Israel Benjamin Netanyahu.
Eskalasi ke Lebanon dan Suriah
Israel juga menyerang depot senjata Hizbullah di Lebanon, yang dianggap melanggar gencatan senjata November lalu. Di Suriah, jet tempur Israel membidik pangkalan udara Homs dan barak militer Latakia, memicu kecaman keras dari Damaskus yang menilai serangan itu sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan “ancaman langsung” bagi stabilitas kawasan.
Tunisia, Qatar, dan Yaman Ikut Jadi Sasaran
Tunisia: Israel dituduh menyerang Global Sumud Flotilla, armada sipil berisi misi kemanusiaan menuju Gaza.
Qatar: Untuk pertama kalinya, Israel menyerang Doha dan menargetkan tim negosiasi Hamas, memicu kecaman PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani yang menyebutnya “terorisme negara”.
Yaman: Serangan udara di Sanaa dan al-Jawf menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai lebih dari 130 lainnya, termasuk di area sipil, fasilitas medis, dan kompleks pemerintahan.
Dampak Regional
Serangan Israel terhadap Qatar dan Yaman memicu gejolak diplomatik. Negara-negara Teluk yang sebelumnya menjajaki normalisasi kini bersatu mendukung Qatar, mempertanyakan masa depan peran Doha sebagai mediator regional.