Karya Indonesia, Bojonegoro – Ratusan tenaga kesehatan, pendamping lansia, dan masyarakat umum memenuhi kursi untuk mengikuti Seminar Kesehatan Lansia dan Fisioterapi bertema “Optimalisasi Peran Fisioterapi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat untuk Mewujudkan Masyarakat dan Lansia Sehat Mandiri.”
Acara ini tidak hanya menghadirkan materi, tetapi juga layanan pemeriksaan dan pengobatan ringan secara langsung.
Peserta, khususnya para lansia, tampak antusias berkonsultasi dengan fisioterapis mengenai keluhan yang umum dialami di usia senja.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono menegaskan pentingnya kesehatan sebagai investasi terbesar dalam hidup.
“Sehebat apapun jabatan dan kekayaan, jika tidak sehat nilainya menjadi nol. Kesehatan itu 100 persen,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kesehatan tidak hanya fisik, tetapi juga mental dan sosial. “Sebanyak 70 persen kualitas hidup ditentukan oleh cara berpikir, sisanya oleh kebiasaan.
Jadi berpikir positif, menjaga kebiasaan, dan memperkuat hubungan sosial adalah kunci,” tambahnya.
Bupati memberi apresiasi kepada tenaga fisioterapis yang terus hadir melayani masyarakat. Dengan pendekatan berbasis pemberdayaan, fisioterapi dipandang bukan sekadar pengobatan, tetapi juga pendidikan untuk membentuk kebiasaan sehat di keluarga dan lingkungan.
Salah satu peserta, Sunarto, mengaku senang bisa ikut seminar sekaligus mendapatkan layanan fisioterapi gratis. “Semoga Pemkab Bojonegoro lebih sering menggelar kegiatan seperti ini agar menunjang kesehatan para lansia,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemkab Bojonegoro dalam memperhatikan kesehatan lansia. Pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat diterapkan peserta sehingga mampu mendorong masyarakat hidup sehat, mandiri, dan bahagia di usia senja.