Karya Indonesia — Sebanyak 1.966 warga Palestina yang selama ini ditahan di berbagai penjara Israel dilaporkan telah menaiki bus untuk kembali ke wilayah asal mereka.
Pembebasan massal ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Hamas, seperti dilaporkan Sputnik pada Senin (13/10/2025).
Mengutip laporan Reuters, media Rusia tersebut menyebutkan bahwa langkah ini menjadi bagian dari tahap pertama implementasi rencana perdamaian di Jalur Gaza yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu.
Dalam tahap awal kesepakatan, Hamas akan membebaskan sejumlah warga Israel yang mereka sandera, sementara Israel menarik pasukannya ke garis batas yang telah disepakati di dalam wilayah Gaza.
Sebagai timbal balik, pemerintah Israel membebaskan ratusan warga Palestina, termasuk di antaranya narapidana dengan hukuman seumur hidup.
Di sisi lain, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dilaporkan telah menyerahkan tujuh sandera pertama kepada militer Israel di Jalur Gaza. Informasi ini disampaikan oleh stasiun penyiaran publik Kan pada hari yang sama.
Kesepakatan tersebut diharapkan menjadi langkah awal menuju deeskalasi konflik di kawasan Gaza setelah berbulan-bulan terjadi pertempuran sengit yang menimbulkan ribuan korban jiwa dan pengungsian massal.