Karya Indonesia – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan dampak positif bagi peningkatan gizi masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
Hingga saat ini, terdapat 78 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah berdiri dan menjadi pusat layanan pangan bergizi bagi berbagai kelompok masyarakat.
Dari total dapur tersebut, 76 di antaranya merupakan dapur mitra mandiri, sementara satu dapur beroperasi di lahan milik Kodim 0813/Bojonegoro, dan satu lagi dikelola bersama Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Bojonegoro.
Koordinator Wilayah SPPG Bojonegoro, Tommy Mandala Putra, menjelaskan bahwa dari 78 dapur yang tersedia, 73 dapur saat ini masih aktif melayani, sedangkan 5 dapur lainnya tengah dievaluasi untuk peningkatan kualitas dan efektivitas layanan.
“Setiap dapur SPPG rata-rata melayani sekitar 3.000 penerima manfaat. Berdasarkan data terbaru, jumlah keseluruhan penerima manfaat mencapai 226.044 orang dari berbagai kelompok masyarakat,” jelas Tommy.
Berdasarkan data tersebut, 207.236 penerima manfaat merupakan siswa dari 2.550 sekolah. Selain itu, layanan juga menyasar kelompok rentan lain, yakni 3.031 ibu hamil, 5.510 ibu menyusui, serta 10.267 balita.
Angka ini menunjukkan bahwa program SPPG tidak hanya fokus pada anak sekolah, tetapi juga memprioritaskan kelompok yang membutuhkan dukungan gizi tambahan.
Tommy menambahkan, keberadaan dapur-dapur SPPG merupakan bentuk nyata kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, serta berbagai lembaga mitra dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
“Dengan evaluasi berkelanjutan terhadap dapur yang belum aktif, kami berharap seluruh dapur SPPG dapat kembali memberikan layanan secara optimal dan memberi manfaat seluas mungkin bagi warga Bojonegoro,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar program MBG terus memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat.
