Karya Indonesia, Bojonegoro — Pembangunan infrastruktur desa melalui Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) tahun anggaran 2025 mulai berjalan di Kabupaten Bojonegoro.
Pemerintah daerah memfokuskan program ini pada pemerataan infrastruktur, terutama akses jalan dan jembatan yang menjadi pendukung konektivitas antarwilayah.
Pada 2025, Pemkab Bojonegoro mengalokasikan anggaran sebesar Rp757 miliar untuk BKKDesa. Program ini diharapkan mampu memperluas keterhubungan antarwilayah, meningkatkan mobilitas masyarakat, serta mempercepat tercapainya visi “Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan”.
Keterlibatan pemerintah desa menjadi kunci dalam pelaksanaan pembangunan prioritas ini.
Mengacu data Satu Data Bojonegoro, total panjang jalan kabupaten pada 2024 mencapai 1.196.500 meter. Dari jumlah tersebut, kondisi jalan terdiri atas:
1.031.571 meter kondisi baik,
79.516 meter kondisi sedang,
22.646 meter rusak ringan,
62.767 meter rusak berat.
Sementara itu, jumlah jembatan hingga 2023 tercatat 1.421 unit. Data ini bersifat dinamis karena perbaikan dan pembangunan terus dilakukan setiap tahun.
Salah satu wilayah yang menjadi sasaran BKKDesa 2025 adalah Kecamatan Ngasem. Tahun ini, terdapat 16 ruas jalan dan satu jembatan di 17 desa yang mendapatkan pembangunan. Total pengerjaan meliputi:
Rigid beton sepanjang 13.933,26 meter,
Aspal sepanjang 2.281 meter di empat ruas jalan,
Satu jembatan sepanjang 38 meter yang menghubungkan Desa Jelu–Desa Jampet.
“Untuk jembatan menghubungkan Desa Jelu dengan Desa Jampet,” ujar Camat Ngasem, Iwan Sopian, Kamis (20/11/2025).
Progres fisik saat ini rata-rata telah mencapai 20 persen, dengan pekerjaan meliputi pembongkaran paving dan kerb, timbunan pilihan untuk perataan (levelling), hingga pengerjaan lapis pondasi. Seluruh proyek ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025.
Iwan menyampaikan bahwa masyarakat menyambut positif hadirnya BKKD 2025. Selain memperbaiki kualitas infrastruktur, program ini juga membuka peluang pekerjaan bagi warga sekitar.
“Pemerintah desa beserta masyarakat sangat mendukung BKKD 2025. Selain infrastruktur jalan menjadi lebih mantap, warga juga bisa terlibat langsung dalam pembangunan. Semuanya mendukung demi suksesnya pelaksanaan BKKD 2025,” jelasnya.
Dengan bergulirnya pembangunan ini, Pemkab Bojonegoro berharap konektivitas antarwilayah semakin kuat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui infrastruktur yang lebih layak dan merata.
