Karya Indonesia — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan ancaman tegas terhadap Rusia, dengan menyatakan akan menerapkan tarif sekunder sebesar 100 persen jika tidak ada kesepakatan damai terkait perang Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Ruangan Oval Gedung Putih, Senin (14/7).
Ia mengaku kecewa terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, karena proses perdamaian yang sebelumnya diyakini bisa tercapai justru mandek.
“Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dua bulan lalu, tetapi tampaknya tidak akan tercapai,” ujar Trump, dikutip dari Anadolu.
“Jadi, jika tidak ada kesepakatan dalam 50 hari, kita akan menerapkan tarif sekunder sebesar 100%. Caranya mudah,” tambahnya.
“Perang Biden” dan Senjata via NATO
Trump kembali menyebut konflik yang berlangsung sejak Februari 2022 itu sebagai “perang Biden”, bukan tanggung jawab pemerintahannya.
“Saya ingin perang ini berakhir. Itu bukan perang saya. Saya mencoba mengeluarkan Anda dari perang ini,” tegasnya.
Namun, di sisi lain, Trump mengumumkan bahwa AS akan tetap mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina melalui NATO, dengan seluruh pembiayaannya ditanggung oleh sekutu Eropa.
“Kami akan mengirimkan senjata, tapi mereka yang bayar. AS tidak akan menerima pembayaran apa pun. Kami hanya akan memproduksi,” katanya.
Pernyataan ini dikonfirmasi langsung oleh Rutte. Ia menyebut Eropa “100% menanggung biayanya”, dan kerja sama ini akan memperkuat posisi Ukraina dalam mempertahankan diri.
Rudal Patriot & Konsolidasi Pertahanan Udara
Trump juga memastikan bahwa sistem pertahanan udara Patriot milik AS akan segera dikirim ke Ukraina. Bahkan, ia menyebut satu negara memiliki 17 unit Patriot yang siap dikirim.
“Kami akan menggantikan sistem Patriot yang dikirim negara itu. 17 unit bisa segera dikirim, ini bisa dilakukan dengan cepat,” ungkap Trump, tanpa menyebut nama negara.
Sementara itu, utusan khusus Trump untuk Ukraina-Rusia, Keith Kellogg, bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada hari yang sama. Keduanya membahas penguatan pertahanan udara, kolaborasi produksi senjata, serta sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Zelensky dalam pernyataan di media sosial X mengatakan:
“Kami mengharapkan kepemimpinan AS, karena jelas bahwa Moskow tidak akan berhenti kecuali ambisinya yang tidak masuk akal dikekang melalui kekuatan.”
Konteks Global
Ancaman tarif 100% dari AS terhadap Rusia bisa memperkeruh situasi geopolitik global. Kebijakan ini diprediksi akan berdampak pada perdagangan internasional, inflasi energi, dan ketegangan diplomatik, terutama jika Rusia membalas dengan langkah serupa.
Perang Rusia–Ukraina sendiri telah menewaskan ratusan ribu orang, menghancurkan infrastruktur, dan memicu krisis kemanusiaan serta lonjakan harga energi di seluruh dunia.