Karya Indonesia, Bojonegoro — Pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan tiga persen pertahun.
Data Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Dindagkop UM) mencatat, jumlah pelaku UMKM saat ini mencapai 91.751 unit, dengan peningkatan rata-rata sekitar 3 persen setiap tahun.
Kepala Bidang Promosi, Ekspor dan Kerja Sama Dindagkop UM Bojonegoro, Mahesa Ghalendra, menyebutkan pertumbuhan tersebut didominasi oleh pelaku usaha muda yang memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran.
“Rata-rata masyarakat setelah lulus sekolah yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya mencoba berwirausaha sendiri,” ujarnya.
Pemkab Bojonegoro di bawah kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah memberikan dukungan konkret bagi pelaku UMKM, salah satunya melalui aplikasi e-Bakul.
Program ini mewajibkan ASN untuk berbelanja produk lokal demi meningkatkan ekonomi daerah.
“e-Bakul untuk peningkatan ekonomi lokal,” kata Mahesa.
Selain itu, Dindagkop UM juga menyediakan sarana-prasarana penunjang, serta pelatihan rutin setiap tahun bagi pelaku usaha baru, termasuk pendampingan legalitas hingga kesiapan ekspor.
Menurut Mahesa, Pemkab akan terus mendorong UMKM agar naik kelas dengan cara mengikutsertakan mereka dalam ajang pameran tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
“Jika ada kesempatan, kami akan mengajak beberapa pelaku UMKM mulai dari makanan, minuman, pakaian hingga karya untuk tampil dalam ajang UMKM tingkat provinsi maupun nasional bahkan internasional untuk naik kelas dan berdaya saing,” jelasnya