Menu

Dark Mode
Dua Pelaku Pelecehan Seksual Anak Disabilitas di Jakarta Timur Ditangkap Polisi

Gaya Hidup

Pria Lebih Rentan Terkena Stroke Dibanding Wanita, Hormon Estrogen Jadi Faktor Penyebab

Perbesar

Karya Indonesia – Kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian, tidak hanya menyerang kalangan lanjut usia. Fakta menunjukkan bahwa stroke juga bisa terjadi pada individu berusia muda, termasuk mereka di bawah 50 tahun.

Namun, secara umum, pria memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan wanita. Salah satu alasan utamanya adalah perbedaan hormonal, khususnya keberadaan hormon estrogen pada wanita.

Menurut dr. Ricky Gusanto Kurniawan, SpN, Subsp.NIIO (K) FINR , spesialis neurologi konsultan neuro intervensi dari Mayapada Hospital , hormon estrogen memainkan peran penting dalam menjaga elastisitas dan kesehatan pembuluh darah. “Jangan terpikir estrogen cuma ngurusin wajah glowing doang, sampai pembuluh darah juga terproteksi sebetulnya,” ujar dr. Ricky.

Estrogen membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan mengurangi risiko penggumpalan darah serta penyumbatan arteri, yang merupakan faktor utama penyebab stroke. Inilah alasan mengapa wanita usia produktif cenderung memiliki risiko stroke yang lebih rendah dibandingkan pria dengan usia yang sama.

Perlindungan Menurun Setelah Menopause
Meskipun wanita mendapatkan perlindungan tambahan dari hormon estrogen selama masa produktif, perlindungan ini dapat berkurang setelah memasuki menopause . Pada tahap ini, kadar estrogen dalam tubuh wanita menurun secara signifikan, sehingga risiko stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya meningkat.

“Ya ada perbedaan kalau sudah menopause. Jadi penting, menopause kan udah nggak terlalu banyak jumlahnya hormonalnya,” tambah dr. Ricky. Ia menekankan bahwa wanita harus tetap waspada terhadap risiko stroke, terutama ketika sudah melewati masa menopause, karena mereka tidak lagi mendapatkan ‘perlindungan hormonal’ seperti saat masih produktif.

Faktor Risiko Lainnya
Selain faktor hormonal, beberapa hal lain juga turut memengaruhi risiko stroke pada pria dan wanita, antara lain:

Gaya Hidup Tidak Sehat : Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tinggi lemak dan gula, serta kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko stroke.

Riwayat Penyakit : Hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung adalah faktor risiko utama terjadinya stroke.

Obesitas : Berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu gangguan metabolisme, yang berkontribusi pada risiko stroke.

Stres Psikologis : Stres kronis dapat memengaruhi tekanan darah dan kesehatan pembuluh darah, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke.

Meskipun pria lebih rentan terkena stroke di usia muda, wanita tetap harus menjaga pola hidup sehat untuk mengurangi risiko, terutama setelah menopause. Kombinasi gaya hidup sehat dan pemantauan kesehatan rutin sangat dianjurkan untuk mencegah stroke.

Langkah Pencegahan Stroke
Untuk mengurangi risiko stroke, dr. Ricky menyarankan beberapa langkah pencegahan, yaitu:

Rutin Memeriksakan Kesehatan : Periksa tekanan darah, kadar gula darah, dan profil lipid secara berkala untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.

Menerapkan Pola Makan Sehat : Konsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, dan kaya akan antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Aktivitas Fisik Teratur : Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.

Kelola Stres : Gunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau hobi positif untuk mengelola stres.

Hindari Kebiasaan Buruk : Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.

Pesan untuk Masyarakat
Dr. Ricky menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko stroke, baik bagi pria maupun wanita. Meskipun wanita memiliki perlindungan hormonal di usia muda, mereka tetap harus waspada terhadap faktor risiko lainnya, terutama setelah menopause. Sementara itu, pria yang lebih rentan terkena stroke di usia muda harus lebih proaktif dalam menjaga kesehatan.

“Stroke bisa dicegah dengan gaya hidup sehat dan deteksi dini faktor risiko. Semua orang harus peduli dengan kesehatannya sendiri,” tutup dr. Ricky.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Hari Sel Sabit Sedunia 2025: Seruan Global Atasi Krisis Kesehatan Genetik yang Terlupakan

17 June 2025 - 14:35 WIB

IHSG Menguat Tipis, Sektor Energi dan Bahan Baku Memimpin Kenaikan Berkat Lonjakan Harga Minyak dan Emas

16 June 2025 - 10:32 WIB

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Bisa Sangat Berbahaya, Bahkan Mematikan?

15 June 2025 - 14:23 WIB

Atasi Kecanduan Gadget, Android Hadirkan Fitur Pembatas Waktu Aplikasi

12 June 2025 - 15:22 WIB

Harga Emas Antam 24 Karat Stabil di Rp 1,93 Juta per Gram pada Minggu, 25 Mei 2025

25 May 2025 - 10:12 WIB

Trending on Gaya Hidup