Karya Indonesia — Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah menegaskan bahwa ketersediaan data yang akurat dan mutakhir menjadi faktor kunci dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah, khususnya untuk pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial.
Hal tersebut disampaikan Nurul Azizah saat memberikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemutakhiran Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan Pembekalan Kader Bojonegoro Membangun (KBM) Tahun 2025, yang digelar di kompleks SMAN Model Terpadu (SMAN MT) dan SMPN Model Terpadu (SMPN MT) Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Senin (15/12/2025).
Dalam bimtek yang diikuti 707 peserta dan terbagi ke dalam 23 kelas tersebut, Wabup menegaskan bahwa DTSEN merupakan program strategis nasional yang menjadi fondasi utama perumusan kebijakan pembangunan, mulai dari tingkat pusat hingga desa.
“Perangkat desa dan kader merupakan kunci keberhasilan pemutakhiran data karena paling memahami kondisi riil masyarakat di wilayah masing-masing, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun geografis,” tegas Nurul Azizah.
Ia menambahkan, kualitas kebijakan pemerintah sangat bergantung pada kualitas data yang dihimpun di lapangan.
Karena itu, seluruh peserta didorong untuk mengikuti bimtek dengan sungguh-sungguh, memahami materi secara mendalam, serta melaksanakan tugas pemutakhiran data dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan menjunjung tinggi prinsip kerahasiaan data sesuai ketentuan yang berlaku.
“Dengan kegiatan ini semoga kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, BPS, perangkat desa, dan kader semakin solid,” imbuhnya.
Diikuti 2.580 Peserta Selama Empat Hari
Sementara itu, dalam laporan kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Ninik Susmiati menyampaikan bahwa bimtek ini diikuti 2.580 peserta, yang terdiri dari Sekretaris Desa/Kelurahan, operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial–Next Generation (SIKS-NG), perangkat desa, Ketua RT, serta Kader IMP se-Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan dilaksanakan selama empat hari, mulai Sabtu (13/12/2025) hingga Selasa (16/12/2025).
“Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan teknis kepada perangkat desa, Ketua RT, dan kader dalam melaksanakan pemutakhiran data secara akurat di lapangan,” jelas Ninik.
Peserta dibekali pemahaman terkait pengisian variabel-variabel kesehatan secara spesifik, antara lain status disabilitas, kepemilikan jaminan kesehatan, kondisi sanitasi, serta status gizi dan kondisi kesehatan tertentu.
Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman mengenai peran dan tugas masing-masing elemen, khususnya Kader Bojonegoro Membangun, dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mendukung kelancaran bimtek, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro menggandeng 30 fasilitator dari BPS Kabupaten Bojonegoro untuk materi pemutakhiran data dan aplikasi DTSEN, serta 45 fasilitator kader dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro.
“Kami berharap seluruh peserta mampu mengimplementasikan hasil bimtek ini secara optimal di lapangan,” pungkas Ninik.
