Karya Indonesia — Militer Iran mengklaim berhasil menembak jatuh empat jet tempur siluman F-35 milik Israel dalam serangkaian insiden udara yang terjadi selama 48 jam terakhir. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah jet tempur generasi kelima seperti F-35 dijatuhkan dalam konflik militer.
Kabar tersebut diumumkan oleh Kantor Hubungan Masyarakat Angkatan Darat Iran dan dikutip oleh sejumlah media nasional, termasuk Press TV. Iran menyebut bahwa sistem pertahanan udara domestik Bavar-373 menjadi kunci keberhasilan dalam mencegat jet siluman canggih buatan Amerika Serikat itu.
Jet Siluman F-35 Diklaim Dijatuhkan oleh Bavar-373
Menurut laporan yang beredar, pesawat tempur F-35 Israel dilumpuhkan oleh Bavar-373, sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh buatan Iran. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan berbagai jenis target, termasuk pesawat tempur siluman seperti F-35 dan F-22.
Iran menyebut serangan udara Israel terjadi dalam dua gelombang. Pada malam pertama, pesawat tak berawak Israel menyerang target radar dan fasilitas pertahanan, diduga untuk melumpuhkan sistem pertahanan Iran. Namun, menurut Teheran, target yang diserang justru merupakan umpan militer canggih—tiruan sistem radar yang sengaja dipasang untuk menyesatkan serangan.
Taktik Umpan Iran Diklaim Berhasil Menjebak Jet Israel
Mengandalkan taktik misinformasi dan penyamaran radar, militer Iran mengklaim berhasil mempertahankan sistem radar aktif dan mengaktifkannya kembali pada malam kedua. Jet-jet F-35 yang terbang lebih dalam ke wilayah udara Iran disebut telah masuk ke dalam perangkap strategis yang telah disiapkan.
Pesawat-pesawat tempur itu akhirnya ditembak jatuh oleh rudal Bavar-373, dan menurut laporan dari Iran, sebagian awak pesawat tewas, hilang, atau tertangkap hidup-hidup. Belum ada verifikasi independen terkait klaim ini.
Israel dan AS Membantah Klaim Iran
Pemerintah Israel maupun Amerika Serikat belum mengkonfirmasi kebenaran insiden ini. Israel sejauh ini memilih untuk tidak memberikan komentar resmi, sementara sejumlah analis memperkirakan bahwa pengakuan atas insiden ini dapat merusak moral militer dan kredibilitas kekuatan udaranya.
Jet F-35 adalah salah satu aset udara paling canggih Israel, dengan kemampuan siluman yang memungkinkan operasi tanpa terdeteksi radar. Israel mengoperasikan varian modifikasi khusus, F-35I “Adir”, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan strategis dan elektroniknya.
Jika klaim Iran terbukti benar, hal ini tidak hanya akan menjadi pukulan strategis bagi Israel, tetapi juga dampak simbolik besar terhadap citra F-35 sebagai jet tempur “tak terlihat” yang selama ini dipasarkan sebagai pesawat generasi kelima paling unggul oleh AS dan sekutunya.
Belum Ada Bukti Visual Resmi
Meskipun sejumlah foto reruntuhan yang diduga bagian dari F-35 beredar secara tidak resmi di media sosial, militer Iran belum merilis gambar resmi atau bukti forensik yang menunjukkan jet yang dijatuhkan adalah benar-benar F-35 Israel. Beberapa analis menilai penundaan ini bisa bertujuan untuk menganalisis teknologi jet secara internal sebelum diungkapkan ke publik atau sekutu.
Potensi Dampak Geopolitik
Jika benar, insiden ini bisa menjadi titik balik dalam dinamika pertahanan udara kawasan. Keberhasilan Iran dalam mendeteksi dan menghancurkan jet siluman dengan sistem buatan lokal akan menjadi preseden penting dalam dunia militer, serta berpotensi memperkuat hubungan pertahanan Iran dengan negara-negara seperti Rusia atau Tiongkok yang tertarik dengan teknologi kontra-siluman.
Hingga kini, tidak ada verifikasi dari lembaga internasional atau pihak ketiga terkait klaim Iran ini. Perkembangan situasi masih terus berlangsung dan akan menjadi perhatian utama komunitas pertahanan global dalam beberapa hari ke depan.